"Kalau sebagai jamu, ya monggo saja. Semua orang berhak percaya apa saja. Minum urine sendiri pun silakan," lanjutnya.
Untuk menyimpulkan bahwa kelapa memang bisa menyembuhkan penyakit-penyakit tadi, harus dilakukan uji klinis pada manusia.
Tujuannya jelas, untuk memastikan bahwa kesembuhan itu benar-benar disebabkan oleh minyak kelapa.
Bukan karena sugesti, faktor kebetulan, atau (dalam istilah Michel de Montaigne, (penulis Prancis yang ucapannya sering dikutip farmakolog) karena doa neneknya.
Dalam pandangan Zunilda, penelitian-penelitian tentang kelapa lebih banyak mengarah kepada fungsinya sebagai nutrisi, bukan sebagai obat.
la menyarankan, alangkah bagusnya jika riwayat medis para pemakai minyak kelapa ini didokumentasikan.
Sehingga, nantinya bisa menjadi case report, bukan sekadar testimoni orang per orang.
Tentang konsumsi kelapa sebagai makanan, Zunilda menambahkan, "Semua jenis lemak sebenarnya kita butuhkan. Kolesterol kita butuhkan. Lemak jenuh pun kita butuhkan."
la mengambil contoh orang Padang yang terbiasa memasak dengan santan kelapa. "Enggak masalah. Asal jangan kelewat banyak aja" tambahnya.
Kalau dijadikan obat, Zunilda berpendapat, "Saya memakai logika saja. Kalau suatu penyakit sudah ada obatnya yang jelas, mengapa kita harus menggunakan sesuatu yang belum jelas," timpalnya.
Walhasil, memang susah jadi orang awam! Jika para ahli bersilang pendapat, kita pun ikut dibuat bingung.
Di mana saja, jika gajah bertarung sama gajah, pelanduk memang selalu mati di tengah-tengah. Tolong!
Baca Juga : Usia Berhubungan Seks, Berendamlah dengan Campuran Minyak Kelapa Jika Ingin Area Vagina Anda Tetap Lembut
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR