Setiap musim gugur, subspesies burung tersebut akan meninggalkan sarangnya di Siberia bagian timur dan terbang ke Asia barat daya atau Mediterania timur.
Mereka akan menghabiskan sekitar seperempat hari mereka terbang dengan kecepatan sekitar 9 meter/detik. Mereka juga hanya berhenti di Asia setelah lima minggu perjalanan.
Dua minggu kemudian mereka menuju ke Kenya dan Tanzania, di mana para warbler menetap untuk musim dingin.
Beberapa di antaranya bahkan terus menuju ke selatan sub-Sahara Afrika.
Total burung warbler akan menghabiskan lebih dari empat bulan untuk menyelesaikan migrasi sekali jalan mereka.
Baca Juga : Lion Air Pernah Telantarkan Penumpangnya Selama 3 Hari karena Pesawatnya Menabrak Burung
"Saya pikir ini menarik karena ukuran mereka sangat kecil namun bermigrasi sekitar 13.000 kilometer dalam sekali jalan. Tidak ada penelitian lain yang menunjukkan bahwa burung sebesar mereka dapat bermigrasi sejauh itu," kata Åkesson.
"Bahkan yang lebih mengesankan adalah mereka melakukan perjalanan sendirian di tahun pertama kehidupan mereka," tambahnya.
Burung warbler juga dilengkapi dengan seperangkat kompas biologis yang memungkinkan untuk menjelajah dunia.
Studi menemukan bahwa para warbler menarik informasi dari Matahari dan medan magnet Bumi untuk mengarahkan diri mereka ke arah yang benar.
Burung ini juga menggunakan kompas magnetik yang sangat penting untuk navigasi yang akurat.
Para peneliti berpikir bahwa kompas internal ini memungkinkan burung untuk mengukur sudut kemiringan medan magnet Bumi sehingga mereka dapat menemukan jalan dari titik ke titik.
Kedua ketrampilan ini sangat penting untuk migrasi yang akurat.
(Monika Novena)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beratnya Hanya 10 Gram, Burung ini Kuat Terbang Belasan Ribu Kilometer".
Baca Juga : Dewa Amoy: Burung 'Legendaris' yang Kicauannya Hampir Tak Pernah Terkalahkan, Kali Ini Dapat Sepeda Motor!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR