Advertorial

Gara-gara Sebuah Lelucon, Danau Sampai Harus Dikuras Habis, Memangnya Seperti Apa Leluconnya?

Afif Khoirul M
Adrie Saputra
Afif Khoirul M
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Dalam sebuah kasus yang beredar di Ganzhou, China, petugas melakukan upaya pengeringan danau karena muncul sebuah lelucon di masyarakat.
Dalam sebuah kasus yang beredar di Ganzhou, China, petugas melakukan upaya pengeringan danau karena muncul sebuah lelucon di masyarakat.

Intisari-online.com - Mengeringkan sebuah danau, atau lebih tepatnya menguras air danau bukanlah pekerjaan yang mudah.

Selain itu, untuk melakukan hal itu tentu juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan dengan kata lain harus ada alasan kuat untuk melakukannya.

Namun, dalam sebuah kasus yang beredar di Shangyu Gaowu petugas melakukan upaya pengeringan danau karena muncul sebuah lelucon di masyarakat.

Melansir dari China Press pada Kamis (21/11/2018), hal itu bermula dari sebuah acara menangkap bebek, sebuah acara Karnaval Air Gongyu di Shangyu Gaowu.

Baca Juga : Dalam 65 Hari ke Depan, Kota Ini Tidak Lagi Melihat Matahari Sampai 23 Januari 2019

Acara tersebut dimulai sejak 16 November yang menampilkan sejumlah program menarik, termasuk dekorasi perahu nelayan dan memancing bebek di atas air.

Di antaranya ada 50 orang pendaftar, namun tanpa diduga pada hari terakhir program acara ini harus terhenti pada 18 November.

Hal itu lantaran muncul desas-desus yang mengatakan bahwa seorang penangkap bebek berjuang keras di air dan kemudian ia tenggelam di danau tersebut.

Akibatnya desas-desus ini menyebar hingga ke telinga tim penyelamat, akhirnya mereka melakukan upaya pencarian dan bekerja sama dengan Angkatan pertahanan sipil, dan Polisi.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Mereka melakukan upaya pengeringan danau dengan menggunakan pompa air untuk mengalirkan air.

Namun, meski air semakin surut, mayat orang yang disebutkan juga tak kunjung ditemukan, hingga akhirnya tim penyelamat mengumumkan hasil pencarian mereka pada 19 November.

Seorang juru bicara Biro Kesejahteraan menegaskan, tidak ada yang merasa malu dalam insiden ini.

Meski dalam kesulitan saat melakukan upaya pengeringan danau, merekan tidak menemukan mayat.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Untuk itulah mereka membuktikan bahwa desas-desus yang muncul di masayarakat adalah murni sebuah lelucon.

Meski setelah insiden ini, kembali muncul rumor bahwa hal itu untuk membuat para pesaing mundur dalam kompetisi menangkap bebek.

Sikap mengagumkan yang ditujukan oleh tim penyelamat mendapat apresiasi, karena sikap professional dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan.

Namun, yang disayangkan acara ini berkahir begitu cepat hanya karena munculnya sebuah lelucon di masyarakat.

Baca Juga : Inilah Tangguhnya Kekuatan 'Gigi Naga' yang Digunakan untuk Perlambat Pergerakan Tank Besar pada PD II

Artikel Terkait