Advertorial
Intisari-Online.com - Kabar gugatan cerai dari Gisella Anastasia terhadap sang suami, Gading Marten dibenarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kabar tersebut mengejutkan mengingat pasangan tersebut selama ini selalu terlihat sangat harmonis.
Mereka seringkali tampil kompak di berbagai acara bersama sang buah hati, Gempita Noura Marten atau Gempi.
Namun ternyata sejak sebulan terakhir, Gisella terlihat tak memajang foto bersama Gading di akun Instagram-nya, @gisel_la.
Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading: Ternyata Istri yang Menggugat Cerai Juga Bisa Mendapat Harta, Asal...
Penelusuran Tribunnews, unggahan terakhir Gisel berupa foto bersama suami, diunggah 15 Oktober 2017 lalu.
Pasangan yang menikah pada 14 September 2013 lalu itu tengah berpose bersama Gempi.
Gisel dan Gading selama ini sangat terlihat "adem ayem" dan tidak ada tanda-tanda ketidak harmonisan.
Bahkan netizen menganggap bahwa keluarga tersebut sangat mesra dengan buah hatinya yang selalu ceria.
Tidak ada yang bisa menjamin 100 persen keakuratan apakah pasangan sedang berada di ujung tanduk dan menuju perceraian atau tidak.
Tetapi sepertinya para ilmuwan sosial telah cukup bagus memprediksikan akan hal itu.
Banyak faktor yang menyebabkan pasangan tak dapat mempertahankan pernikahannya.
Dilansir dari IFLScience, berikut 8 hal yang dapat menyebabkan perceraian dalam biduk rumah tangga.
Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading, Ini 8 Alasan Istri Memilih Ceraikan Suaminya
1. Menikah di usia remaja atau setelah berumur 32 tahun
Waktu terbaik untuk menikah adalah ketika Anda merasa siap dan telah menemukan pasangan yang tepat.
Namun penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menikah di usia remaja dan pasangan yang menikah di usia pertengahan 30-an atau lebih berisiko menghadapi perceraian.
2. Memiliki suami yang tidak bekerja penuh waktu
Sebuah studi Harvard 2016 , yang diterbitkan dalam American Sociological Review, menunjukkan bahwa bukan tentang uang tapi pembagian kerja.
Alexandra Killewald, sebagai peneliti melihat kemungkinan perceraian sebesar 3,3 % karena suami tidak memiliki pekerjaan penuh waktu.
Sedangkan untuk suami yang memiliki pekerjaan tetap, kemungkinan perceraian itu sebesar 2,5%.
Namun, status pekerjaan para istri tidak banyak mempengaruhi peluang pasangan untuk bercerai.
Baca Juga : Charly van Houten Digugat Cerai, Ini 8 Alasan Istri Menceraikan Suaminya
3. Tidak menyelesaikan sekolah menengah
Ini mungkin berkaitan dengan fakta bahwa tingkat pendidikan yang lebih rendah memprediksi pendapatan yang lebih rendah.
Sehingga pada gilirannya akan menghasilkan kehidupan yang lebih menegangkan.
4. Terlalu mesra saat awal pernikahan
Psikolog Ted Huston dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pengantin yang terlalu mesra, atau mesra berlebihan pada awal pernikahan memiliki peluang untuk bercerai lebih besar.
Sementara pernikahan yang dimulai dengan 'Hollywood Romance' biasa-biasa saja dapat memiliki masa depan yang lebih menjanjikan.
Baca Juga : Charly van Houten Digugat Cerai, Ini 6 Langkah Menyelamatkan Pernikahan dari Perceraian
5. Stres setiap hari
Stres setiap hari dapat dipicu oleh hal-hal sepele yang sederhana misalnya melupakan janji.
Namun stres yang memicu pertengkaran-pertengkaran kecil seperti itu cenderung menyebabkan perceraian.
Alasan itu lebih besar daripada bercerai karena selingkuh atau pengkhianatan.
6. Lari dari masalah
Ketika ada suatu masalah dan pasangan Anda mencoba untuk menyelesaikannya, baiknya dibahas baik-baik bersama-sama.
Kalau Anda menghindarinya entah karena alasan apapun (malas) justru dapat memupuk ketegangan yang langgeng.
Baca Juga : Sule Dikabarkan Dekat dengan Sinden Cantik: Setelah Cerai, Pria atau Wanita yang Lebih Cepat Move On?
7. Memandang hubungan secara negatif
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2000 dalam Journal of Family Psychology, peneliti menunjukkan kecenderungan ini.
Pasangan yang memandang hubungannya secara negatif terbukti bercerai beberapa tahun kemudian.
Banyak faktor untuk menentukan kualitas pernikahan, termasuk kekecewaan terhadap pasangan.