Tanaman lain yang sering digunakan orang sebagai obat anti encok adalah brotowali (Tinospora crispa Miers). Batangnya merupakan bagian yang biasa digunakan untuk menghilangkan nyeri rematik. Bagian ini memiliki kemampuan anti-inflamasi sehingga bisa digunakan untuk melawan radang. Di dalamnya juga terkandung zat berberin yang bersifat antibakteri. Bahkan pada hewan percobaan diketahui batang brotowali memiliki sifat analgetik. Namun, mekanisme daya analgetiknya hingga kini belum terungkap.
Akar pepaya gantung (Carica papaya L) juga cukup dikenal sebagai obat rematik. Pada hewan percobaan akar ini diketahui bersifat anti-inflamasi. Akar tersebut juga bersifat antipiretik yang menunjang sifat anti-inflamasi tadi.
Berbagai senyawa ditemukan di dalam akar pepaya gantung, di antaranya alkaloida. Namun, yang berkhasiat anti-inflamasi atau anti-rematik belum diperoleh. Mekanismenya sebagai bahan anti-encok juga belum bisa dijelaskan secara ilmiah.
Berkat kalium
Gandarusa (Justica gandarussa) sejak dulu juga dikenal orang mampu menghilangkan gejala nyeri rematik. Daun atau akarnya bisa digunakan untuk keperluan pengobatan tersebut. Tanaman ini antara lain mengandung alkaloid justisiin dan kalium dalam jumlah banyak. Di antara keduanya, kaliumlah yang berperan menghilangkan rasa sakit. Zat ini bersifat diuretik, yakni memperbanyak keluarnya air seni yang membawa serta sisa-sisa metabolisme yang tak berguna bagi tubuh, termasuk asam urat yang bisa menyebabkan rematik.
Tanaman ini bisa digunakan dalam bentuk obat luar atau obat dalam.
Selanjutnya untuk menjaga supaya rematik tak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya digunakan air hangat bila mandi pagi. Dengan air hangat pergerakan sendi menjadi lebih mudah, sehingga penderita mudah bergerak. Bagi penderita yang bertubuh gemuk, disarankan untuk menurunkan bobot badan agar beban persendiannya bisa berkurang.
Untuk menanggulangi keletihan, penderita dianjurkan berisitrahat di malam hari setidaknya selama 8 – 9 jam. Dalam kegiatan sehari-hari disarankan beristirahat sekali atau dua kali, masing-masing selama setengah jam. Teknik-teknik relaksasi perlu dipelajari untuk dipraktikkan selama masa istirahat.
Sebaiknya juga hindari stres yang memicu kemarahan. Kalaupun mesti meminum obat-obatan farmasi, jangan lupa meminumnya pada saat perut dalam keadaan tidak kosong untuk mencegah iritasi lambung.
Berikut ini beberapa resep untuk mengatasi rematik dan encok.
Bersihkan 2 ibu jari rimpang jahe, lalu potong-potong atau sedikit diremukkan. Kemudian rebus dengan 1 gelas air, dan beri gula atau madu secukupnya. Air rebusannya diminum secara teratur setiap hari.
Rebus batangnya sebesar jari dengan 3 gelas air hingga air tinggal 1/2 -nya. Saring air rebusannya, lalu diminum. Karena rasanya pahit, bisa diberi gula aren secukupnya.
Ambil 5 potong akar pepaya, masing-masing sebesar jari. Cuci dan potong-potong akar tersebut. Tambahkan 3 sendok makan irisan halus lengkuas. Campur dan rebus keduanya dengan 4 gelas air hingga airnya tinggal 3 gelas. Bila perlu tambahkan gula aren secukupnya. Minum ramuan tersebut 3x sehari, masing-masing 1/2 gelas.
Sediakan 20 g daun gandarusa, 5 g kapur sirih, dan 3 g lada. Tumbuk ketiganya menjadi satu sampai halus. Oleskan pada bagian tubuh yang nyeri akibat rematik.
Rebus 20 g daun gandarusa dan 10 g akarnya dengan 3 gelas air selama setengah jam. Air rebusannya disaring. Minum air rebusan ini 3x sehari masing-masing 1 gelas sampai gejala sakit rematik hilang. (Tanaman Obat 3)
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR