Intisari-Online.com - Semua niat tulus itu bermula ketika Carmen Munoz, secara tak sengaja, bertemu dengan dengan tiga mantan PSK tua yang kedinginan di pinggir jalan.
Sejak itulah, Munoz bertekad mendirikan rumah penampungan untuk mantan PSK lainnya. Selama 11 tahun terakhir, setidaknya 250 mantan PSK tertampung di dalamnya.
Munoz menginjakkan kaki pertama kali di Mexico City ketika usianya baru 22 tahun.
Dengan kondisi buta huruf dan mempunyai anak yang harus diberi makan, perempuan itu bermaksud mencari pekerjaan di kota itu.
(Baca juga: Ketika Pekerja Seks Komersial Membongkar Kebiasaan Aneh Pelanggannya di Forum Rahasia)
Ia mendengar ada seorang pendeta di gereja Santa Teresa la Nuewva yang membantunya mencarikan pekerjaan.
Ia menunggu pendeta itu dengan cemas, empat hari lamanya.
Setelah empat hari, Munoz pun bertemu pendeta itu. Alih-alih menolongnya, pendeta itu justru menyuruhnya pulang.
Si pendeta bilang bahwa ada jutaan pekerjaan di ibu kota Meksiko itu dan ia bisa memilih salah satunya.
“Saya menangis karena merasa terluka setelah mendengar perkataan pendeta itu,” kenang Munoz.
Dalam kondisi terpukul itulah datang seorang perempuan menghiburnya. Perempuan itu bilang bahwa ada laki-laki yang akan memberinya seribu peso (sekitar Rp646 ribu) jika ia mau pergi dengannya.
Mula-mula Munoz menolak tawaran itu. Tapi setelah berpikir panjang, dan dengan hati yang putus asa, tawaran itu pun diambilnya.
(Baca juga: Mural di Tempat Pelacuran Kota Pomperi Ini Ceritakan Kisah Prostitusi di Era Roma Kuno)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR