“Otak Anda memilah dan bisa melihat gambar besar ketika gambar dimasukkan ke dalam konteks,” ujar Mathewson dalam sebuah pernyataan, dilansir LiveScience, Selasa (13/3).
Sintaks atau konsep yang mengatur struktur kalimat juga berperan dalam hal ini.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Perception pada Senin (5/2) ini menemukan, ungkapan sederhana kepada otak seperti bayangkan ada bebek di samping kelinci, tak akan memberi efek yang sama.
Ini karena kalimat tidak dapat memberi tahu otak, mana yang bebek dan mana kelinci.
“Kami menemukan bahwa seseorang harus bisa menemukan cara untuk bisa menghapus ketidakpastian agar otak dapat membedakan dua alternatif gambar,” imbuh Mathewson.
Mathewson berkata studi ini mempermudah otak untuk menafsirkan informasi hanya dari beberapa isyarat teks atau visual.
“Kita semua harus memerhatikan hal itu, misalnya saat sedang membaca berita, agar dapat menafsirkan dan memahami informasi seperti yang dilihat,” tutupnya.
(Baca juga: Menurut Anda, Orang Nomer Berapakah yang Paling Bodoh dalam Gambar ini? Jawabannya Menggambarkan Diri Anda)
(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com, baca artikel selengkapnya di sini)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR