Advertorial

Duh, 93 Persen Air Kemasan di Dunia Dilaporkan Terkontaminasi Partikel Plastik, Apakah Menyebabkan Kanker?

Editorial Grid

Penulis

WHO meluncurkan review kesehatan untuk studi yang menemukan partikel plastik di 93 persen air kemasan di dunia.
WHO meluncurkan review kesehatan untuk studi yang menemukan partikel plastik di 93 persen air kemasan di dunia.

Intisari-Online.com -Air kemasan dilaporkan terkontaminasi partikel plastik, tapi apakah itu bisa berdampak pada kesehatan kita?

Sebuah studi yang baru-baru ini menyelidiki keberadaan mikroplastik di air kemasan telah menemukan bahwa 93 persen air telah terkontaminasi.

Jadi apa akibatnyabagi mereka yang mengonsumsinya?

Apakah ini salah satu penyebab penyakit kanker?

(Baca Juga:Duh, WHO ‘Meramal’ Setengah Penduduk Bumi Akan Alami Rabun Jauh pada 2050)

Dikutip dari New Atlas, studi ini dilakukan oleh organisasi jurnalisme nirlaba Orb Media, bersama dengan ilmuwan di Universitas Negeri New York di Fredonia.

Para peneliti menempatkan airdari 259 botol di mikroskopyang dibeli dari 19 lokasi berbeda di sembilan negara yang berbeda.

Ada sebelas merek air kemasanbesar seperti Nestle Pure Life, San Pellegrino, Aquafina, Evian dan Dasani yang diuji di lab.

Tim menemukan kontaminasi mircoplastikrata-rata 10,4 partikel per liter.

Tapi ketika sampai pada partikel berukuran lebih kecil, para peneliti menemukan rata-rata 325 partikel per liter.

(Baca Juga:Menguak Pasar Daging Kucing di Vietnam, Saat Hewan Lucu Ini Dijadikan Hidangan Berharga Jutaan Rupiah)

Ini berarti satu botol saja mengandung lebih dari 10.000 partikel mikroplastik per liter!

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini.

Salah satunya adalah bahwa hal itu belum diulas secara lebi rinci, dan yang lainnya adalah bahwa sementara semua partikel terdeteksi menggunakan teknik yang dikenal sebagai metode Red Nile.

"Ini cukup besar," jelas Andrew Mayes, dosen senior kimia di University of East Anglia.

"Saya telah melihat secara terperinci mengenai hal-hal yang lebih baik tentang bagaimana pekerjaan dilakukan, dan saya merasa puas bahwa hal itu telah diterapkan dengan hati-hati dan tepat, dengan cara yang akan saya lakukan di laboratorium saya."

(Baca Juga:Tua-tua Keladi, Terpidana Mati Ini Masih Kendalikan Perdagangan Sabu Meski Berada di Balik Jeruji)

Metode Red Nile mendapatkan kredibilitas sebagai cara yang andal untuk menandai partikel plastik dalam sampel air.

Sulit untuk mengatakan apakah micropastik mempengaruhi kesehatan kita.

Dengan pemahaman kita saat ini,reaksi antara bahan kimia dalam tubuh manusia sangat terbatas.

"Apa artinya jika kita mengonsumsimikroplastik dalam makanan?" kata Jane Muncke, kepala ilmuwan di organisasi riset Food Packaging Forum yang berbasis di Zurich.

"Apakah ada semacam interaksi di saluran pencernaan dengan mikropartikel iniyang kemudian berpotensi bagi kesehatan tubuh manusia?"

"Saya pikir ini adalah sesuatu yang perlu dikhawatirkan."

(Baca Juga:Ibu Ini Gunakan Berbagai Jenis Makanan Sebagai 'Baju' Anaknya, Hasilnya Sangat Lucu dan Menggemaskan!)

Menanggapi penelitian tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia WHO hari ini mengumumkan peninjauan kembali terhadap potensi risiko kesehatan dari botol air plastik.

Ini akan mengembangkan strategi penelitian terkait penelitian sebelumnya yang telah ada. (Adrie P. Saputra)

Artikel Terkait