Advertorial
Intisari-Online.com - Bagi sebagian orang kucing adalah hewan yang lucu dan menggemaskan terutama mereka yang sengaja memeliharanya.
Di Vietnam, hewan yang tak umum untuk dikonsumsi ini justru dijadikan hidangan berharga jutaan rupiah.
Aktivis penyelamat kucing setempat yang hanya mau disebut sebagai Quyen, merekam aktivitas bagaimana kucing-kucing di sana mendapat perlakuan keji.
Video tersebut ia ambil di Quan Binh, Kota Ho Chi Minh, bulan Febrruari lalu.
BACA JUGA:Transformasi Wajah Vladimir Putin yang Semakin Maskulin, Benarkah Dia Melakukan Operasi Plastik?
Tak lain maksudnya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang perdagangan gelap ini.
Dikenal sebagai 'harimau kecil', daging kucing dianggap sebagai sumber kekuatan di negara Asia Tenggara, yang dapat menangkal nasib buruk dan meningkatkan libido.
Beberapa kucing dalam rekaman tersebut tampak mengenakan kalung yang menunjukkan mereka pernah menjadi hewan peliharaan sebelum hidupnya direnggut secara ilegal.
Michele Brown, CEO Fight Dog Meat, yang membagikan video tersebut menambahkan, "Kucing adalah korban yang terlupakan dari perdagangan daging anjing."
"Daging anjing telah mendapat banyak perhatian, tapi kucing terlupakan."
Tradisi takhayul juga menyertai konsumsi daging kucing.
Daging dimakan pada awal setiap bulan untuk menangkal nasib buruk, bahkan untuk mendapatkan kelincahan seperti kucing.
Tapi situasinya semakin mengerikan karena tukang daging menginginkan daging yang sulit sehingga mereka meneror kucing dengan keyakinan akan membajiri mereka dengan adrenalin.
Mereka memasukkan kucing dalam kandang, mengeluarkan satu-per satu untuk membunuhnya, dan meletakkan bangkainya di atas kandang. Kucing adalah hewan yang sangat peka.
Beberapa kucing yang merupakan hewan peliharaan diambil dari jalanan oleh para pemburu.
Daging kucing dianggap makanan lezat di Vietnam, restoran khusus yang menyajikan menu ini sedang marak di sana.
Hidangan-hidangan dari daging kucing dihargai 1,36 sampai 1,82 juta dong Vietnam atau setara Rp800 hingga Rp1 juta.
Sebenarnya Vietnam telah melarang restoran kucing sejak tahun 1977.
Namun Michele mengatakan industri ini jadi tak terjamah hukum setelah mendatangkan pendapatan per kapita besar untuk negara tersebut.
Dia juga mengatakan banyak kucing yang diselundupkan dari negara tetangga China dan Laos untuk memenuhi permintaan pasar.
Meskipun begitu risiko kesehatan muncul akibat konsumsi daging kucing.
"Orang-orang di Vietnam telah meninggal karena memakan daging ini, ada risiko kesehatan yang signifikan karena banyak kucing liar dan membawa infeksi," ujar Michael.
Tetapi, tetap banyak orang asing yang ingin mencobanya, dan ini juga menjadi alasan yang kuat untuk semakin meningkatkan kesadaran pada dunia.
BACA JUGA:Tua-tua Keladi, Terpidana Mati Ini Masih Kendalikan Perdagangan Sabu Meski Berada di Balik Jeruji