Jaga kerahasiaan kartu Anda
Secara fisik, kartu magnetik mungkin agak sulit untuk dilindungi. Tetapi, jika Anda menggunakan kartu jenis chip, Anda bisa menyembunyikan 3 kode angka yang terletak di bagian belakang kartu.
Kode keamanan, disebut sebagai CCV2, diperlukan saat Anda melakukan transaksi online.
“Untuk melindungi kode ini, tutup 3 angka di belakang kartu dengan stiker atau selotip yang tidak transparan,” kata Didin.
Jika kartu rusak, terlipat, patah, atau hilang, sebaiknya nasabah juga segera lakukan pemblokiran dan meminta penggantian kartu. Satu lagi yang tak kalah penting adalah melakukan penggantian PIN atau password e-banking sesering mungkin.
Selain itu, simpanlah PIN di tempat aman. Jika perlu, sandikan catatan itu dengan cara Anda sendiri.
Jangan mudah percaya orang lain
Rahasiakan nomor PIN dan password e-banking Anda dari orang lain, termasuk pihak perbankan sekalipun.
“Sekarang banyak sekali pihak ketiga, misalnya perusahaan asuransi, yang menawarkan produknya secara telemarketing. Mereka mengaku bekerja sama dengan pihak bank penerbit kartu dan Anda diminta memberikan informasi pribadi untuk keperluan otentikasi,” kata Didin.
Hal itu berisiko karena bisa saja mereka ternyata bukan telemarketing melainkan sindikat pelaku kejahatan yang ingin mencuri informasi pribadi Anda.
“Lebih bijaksana bersikap tidak mudah percaya. Berhati-hati jika menerima tawaran dari telemarketing, karena biasanya persetujuan yang Anda berikan akan diterjemahkan sebagai kesediaan untuk melakukan auto debet terhadap account Anda.”
Berhati-hatilah saat bertransaksi
Ingat, modus skimming tak hanya bisa dilakukan lewat mesin ATM, tetapi juga bisa dilakukan lewat mesin EDC. Bahkan, skimming melalui EDC relatif lebih mudah dilakukan karena pelaku tak butuh kamera pengintip. Jadi, pilihlah merchant yang Anda yakini benar reputasinya.
“Begitu kartu digesekkan ke mesin EDC, maka semua informasi penting dalam magnetic stripe akan tercatat oleh mesin EDC. Sebagian bahkan akan diprint, seperti nama, nomor kartu, dan tanggal masa berlaku,” papar Didin.
Jika Anda lengah, cukup banyak waktu bisa digunakan pelaku untuk mencatat informasi itu. Bahkan, tak tertutup kemungkinan jika pihak kasir bekerja sama dengan pelaku untuk melakukannya. Jadi, sebaiknya Anda awas memperhatikan ketika transaksi berlangsung.
Perhatikan pula lingkungan tempat Anda melakukan transaksi. Pastikan lokasi ATM aman dan dilengkapi petugas atau satpam. Untuk menghindari skimming, periksalah kondisi mesin ATM.
“Perhatikan mulut lubang card reader, apakah ada bekas lem, tempelan atau benda lain yang mencurigakan, yang tidak seharusnya ada di situ,” kata Didin.
Periksalah sekitar ATM—apakah ada celah di sekitar mesin atau di bagian atapnya? Hal ini ini untuk memastikan tidak ada peralatan tersembunyi di ATM, termasuk spycam.
“Pastikan pula mulut lubang card reader ATM telah dilindungi dengan antiskimming. Cermati apakah keyboard telah dilindungi penutup. Jika tak yakin, saat memasukkan PIN, lindungi tangan Anda sehingga sulit diintip. Jangan pernah percaya dengan tawaran bantuan dari orang di sekitar ATM, termasuk yang mengaku sebagai satpam atau petugas bank.”
(Baca juga: (Foto) Bak Gudang Fashion, Inilah Lemari Seluas 65 Meter Persegi Milik Sosialita Asal Singapura)
(Ditulis oleh Restituta Ajeng Arjanti. Seperti pernah dimuat di Majalah CHIP tahun 2010)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR