Advertorial

Ibu Ini Buat Anak-anaknya Jalan ke Sekolah Sejauh 7 Km dengan Tanda Khusus Setelah Kasar terhadap Sopir Bus, Apakah Setimpal?

Moh Habib Asyhad

Editor

Beberapa orang melaporkan si ibu kepada Children’s Aid Society dengan mengatakan, ini adalah “konsekuensi logis” bagi anak-anak tersebut.
Beberapa orang melaporkan si ibu kepada Children’s Aid Society dengan mengatakan, ini adalah “konsekuensi logis” bagi anak-anak tersebut.

Intisari-Online.com -Seorang ibu baru-baru ini telah membuat anak-anaknya berjalan sejauh 7 kilometer menembus salju setelah kepergok bersikap kasar terhadap seorang sopir bus.

Sang ibu yang tinggal di Horow, Ontario, Kanada, mengatakan bahwa ia mengatasi masalah ini sendiri setelah dipanggil sekolah akibat ulah mereka.

Ibu itu kemudian memasang sebuah foto sebuah perjalanan ke sekolah di Facebook.

Dalam statusnya itu si ibu menulis, “Anak-anak lelaki saya telah berlaku buruk terhadap sopir bus dan saya mendapat telepon dari sekolah kemarin.”

(Baca juga:(Video) Selamatkan Nyawa Pejalan Kaki yang Didorong Pejoging, Sopir Bus Jadi Pahlawan)

“Jadi pagi kami melakukan perjalanan ke sekolah sejauh 7 km untuk menunjukkan kepada mereka apa yang akan terjadi pada mereka jika ketinggalan bus.”

Dalam perjalanan itu, kedua anak itu harus membawa tanda khusus dengan tulisan yang juga khusus.

Menurut pengakuan si ibu, perjalan itu mereka tempuh selama dua jam!

Tanda itu berbunyi: “Menjadi buruk dan kasar terhadap sopir bus kami! Ibu membuat kami berjalan.”

Kepada CBC setelah kejadian itu, ibu itu mengatakan bahwa anak tertuanya telah banyak belajar dari kesalahannya itu.

Sementara itu dibutuhkan dua hari bagi si bungsu untuk memahami itu semua.

Di sisi lain, beberapa orang melaporkan si ibu kepada Children’s Aid Society dengan mengatakan bahwa ini adalah “konsekuensi logis” bagi anak-anak tersebut agar dapat berjalan ke sekolah karena tingkat buruk mereka.

(Baca juga:Unik, Rudal Balistik Berhulu Ledak Ganda Ternyata Tidak Hanya Miliki Akurasi Sangat Tinggi, Tapi Juga Bisa Menipu)

Namun, Tina Gatt, menajer kantor cabang organisasi tersebut, mengatkan bahwa dirinya tidak ingin atau berpura-pura tahu semua situasi tersebut.

“Tapi itu sesuatu yang perlu dipertimbangkan saat kita memikirkan untuk memberi tanda pada anak-anak yang mengatakan apa perilaku buruk itu dan menempatkan mereka pada posisi di mana Anda memotret mereka dan meletakkannya di media sosial,” tambahnya.

Artikel Terkait