Di samping itu, filler yang masuk ke sela kelenjar payudara pada akhirnya berpotensi menyulitkan pemeriksaan apabila tumbuh kanker payudara.
Sementara untuk bagian lainnya, seperti hidung, pun tak berisiko lebih ringan.
Dia mengatakan, sepanjang garis senyum hingga pangkal hidung terdapat banyak pembuluh darah.
Baca Juga: Benarkah Emoji Ini Bukan Berarti Berdoa? Lalu Apa Arti Sebenarnya dari Emoji Ini?
Baca Juga: (Foto) Berani Lihat? Taman Neraka Ini Menawarkan Beragam Siksa 'Akhirat' Kepada Pengunjung
Nah, jika pengerjaan dilakukan oleh seseorang yang kurang memahami anatomidan dan tidak sesuai, maka bisa menimbulkan kesalahan fatal.
Dalam beberapa kasus, filler juga dilakukan bukan dengan bahan Hyalluronic Acid namun dengan bahan lain yang kurang tepat.
Pembuluh darah di hidung yang seharusnya berfungsi menghidupi kulit kemudian menjadi tertutup dan kulit akan menjadi mati.
Kondisi ini terjadi karena ada tarik-menarik, dan jaringan di hidung sudah "rompal".
Bisa pula bentuk hidung menjadi aneh seperti singa, karena lekuk tulang hidung yang hilang.
"Mungkin kondisi ini justru akan merugikan pasien, karena cekung (dari hasil filler yang gagal) akan meninggalkan cacat," tutur dia.
Sakura juga mencontohkan salah satu pasien yang pipinya menjadi berlubang karena prosedur penanaman benang yang salah.
Dokter spesialis bedah plastik lainnya, Teuku Adifitrian yang lebih dikenal dengan sapaan Tompi pun memberikan kesaksi senada.
Tompi mengatakan, masing-masing ahli bedah anggota Perapi dalam sebulan bisa menangani sekitar 15-20 pasien, yang mengalami masalah akibat praktik bedah estetika yang salah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com (10/3/2018) oleh Nabilla Tashandra dengan judul "Hati-hati, Operasi "Filler" dan Tanam Benang Bisa Sebabkan Kematian"
Baca: Presiden Rusia Tak Bisa Berhenti Tertawa Saat Nama Indonesia Disebut, Rupanya karena Hal Ini
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR