Advertorial

Pria Ini Membujuk Korbannya untuk Bunuh Diri Bersama Melalui Chat Online Sebelum Membunuhnya dengan Kejam

Aulia Dian Permata

Penulis

Awalnya, dia mengajak korbannya untuk bunuh diri bersama. Namun, sesaat setelah korbannya datang dia segera mengeksekusi korbannya dengan kejam.
Awalnya, dia mengajak korbannya untuk bunuh diri bersama. Namun, sesaat setelah korbannya datang dia segera mengeksekusi korbannya dengan kejam.

Intisari-Online.com - Internet memang memberi banyak dampak positif dalam kehidupan kita.

Sayangnya, semua hal punya sisi negatif dan positifnya.

Seorang penjahat dari Jepang membuat sebuah situs gelap berisi ajakan untuk bunuh diri.

Jepang memang memiliki tingkat bunuh diri yang cukup tinggi, dan peluang itulah yang dilihat dari Hiroshi Maeue, si kriminal itu.

(Baca Juga:Pernah Mimpi Orang yang Telah Meninggal? Ini Artinya!)

Maeue membuat situs itu dengan iming-iming akan menemani siapapun orang yang mendaftar untuk bunuh diri bersama.

Setelah seseorang mendaftarkan dirinya, Maeue akan menghubunginya melalui aplikasi chat dari ponsel dan mereka akan membuat janji.

Maeue melakukan taktiknya dengan sangat halus, bahkan menawari korbannya tentang bagaimana cara bunuh diri yang paling mereka sukai.

Bahkan, Maeue juga meminta korban untuk memilih lokasi bunuh diri yang cocok.

(Baca Juga:Masih Ingat Si Bocah Es Ini? Ternyata Dia Baru Saja Dikeluarkan dari Sekolah Barunya, Alasannya ‘Aneh’)

Korban pertamanya adalah seorang wanita muda bernama Michiko Nagamoto (25 tahun).

Rencananya, mereka berdua akan menghirub asap pembakaran arang briket di dalam mobil dengan jendela tertutup.

Namun, Maeue malah mengikat korbannya, memeluknya dari belakang dan menutup hidung korban hingga dia lemas kehabisan nafas.

Maeue merekam semua aksinya itu dan setelah itu membuang mayat Michiko di hutan terlarang.

(Baca Juga:Bukannya Bikin Ngeri, 'Mayat' dalam Selokan Hitam Penuh Sampah Ini Malah Bikin Orang Tertawa)

Selanjutnya, Maeue membunuh seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dan seorang mahasiswa dengan taktik yang sama.

Ketika mereka muncul, Maeue akan mengikat mereka di dalam mobil dan membunuhnya.

Sejak tahun 1988 hingga 2005, Maeue telah membunuh lima orang.

Saat ditangkap polisi, Maeue tidak mencoba membela dirinya dan bersikap biasa saja seolah-olah sudah siap menghadapi hukuman.

Dia menderita gangguan psikologi "psikoseksual paraphillic" yang membuatnya merasa puas setelah menyiksa seseorang.

Maeue juga mengakui bahwa dia selalu memutar ulang rekaman pembunuhannya karena dia bisa mengalami kepuasan saat melihat wajah korbannya menderita.

Maeue dieksekusi dengan hukuman gantung pada tahun 2009.

(Baca Juga:Dari Bertukar Istri Hingga Membunuh Anak, Inilah 10 Hal Mengerikan Dalam Kehidupan Seksual Orang Eskimo)

Artikel Terkait