Advertorial
Intisari-Online.com – Huang Miexian adalah seorang ibu yang berhati luar biasa dan juga kuat.
Dilaporkan oleh Xinhua, ibu berusia 50 tahun itu setiap hari mengantar putranya, Huang Bihua, ke sekolah dengan naik motor roda tiga, tidak peduli hujan atau panas.
Sesampainya di sekolah, Miexian akan menggendong putranya yang sudah remaja itu ke ruangan kelasnya di lantai dua.
Foto-foto dan video yang beredar di dunia maya mempelihatkan perjalanan ibu dan anak itu ke sekolah.
(Baca juga:Penjara Wanita di Ohio Ini Berikan Kesempatan Ibu Narapidana Untuk Mengasuh Anak-Anaknya)
Sang ibu mengemudikan sepeda motor roda tiga di jalan berbukit dan berkelok-kelok.
Setelah itu sang ibu mendorong kursi roda yang diduduki putranya hingga ke depan tangga sekolah.
Dengan sekuat tenaga ibu yang berhati besar itu menggendong putranya sambil menenteng ransel berisi buku pelajaran.
Kemudian ia meniti anak tangga demi anak tangga hingga ke lantai dua gedung sekolah lalu mendudukan putranya di dalam kelas.
Putra Miexian yang berusia 17 tahun itu bersekolah di sebuah SMA di Donglan Country, sebuah daerah pegunungan yang terpencil di Daerah Otonom Guangxi Zhuang.
“Hadir di sekolah adalah satu-satunya jalan keluar bagi putraku,” kata Huang Miexian, yang hidup pas-pasan itu.
“Aku tidak tahu berapa lama aku bisa melakukan ini, tetapi aku akan terus melakukannya selama aku mampu.”
(Baca juga:Biarkan Dua Putrinya Bermain dan Tidur dengan Mayat Kakaknya di Rumah, Ibu Ini Ditangkap Polisi)
Dilaporkan, Huang Bihua tidak bisa berjalan ketika ia kelas dua sekolah dasar.
Ia merasa tertekan dan menolak untuk berbicara kepada orang lain.
Ayah Bihua sudah beberapa kali membawa putranya ke rumah sakit dan dokter, tetapi mereka bilang kecil kemungkinan ia bisa sembuh.
Sang ayah kemudian mendorong Bihua kembali ke sekolah. Baru pada 2011, putranya bersekolah kembali di SD Laban setelah absen selama 3 tahun.
Orangtuanya pindah bekerja ke sebuah pabrik pembuatan batu bata yang dekat dengan sekolah putranya.
Dilansir dari situs Shine, kesulitan keuangan semakin menjdi setelah kakak Bihua harus kuliah pada 2012.
Kemudian sang ayah meninggal akibat penyakin kanker pada saat Bihuan kelas 3 SMP.
Miexian pun mulai berperan sebagai ayah dengan mengantar dan menjemput putranya ke sekolah. Pada saat itu ruang kelas putranya berada di lantai empat bangunan sekolah.
(Baca juga:Disekap dan Tak Digaji Selama 9 Tahun, TKI Ida Pulang dengan Kondisi Tak Kenali Wajah Ibunya Sendiri)
Keluarga mereka juga terlilit hutang untuk membiayai pengobatan ayahnya sebelum meninggal dan biaya sekolah putrinya.
Itu sebabnya Miexian beberapa kali menjadi pemungut botol bekas untuk dijual.
Menginjak SMA, Huang Bihua memilik bersekolah di SMA yang dekat dengan rumahnya.
Padahal prestasi remaja itu bisa membuatnya bersekolah di sekolah yang bagus di kota.
Wakil kepala sekolah di SMA itu mengatakan pihak berwenang di sekolah menawarkan sekolah asrama gratis dan beasiswa 5.000 yuan atau Rp10 juta.
Kini, putri Miexian telah menjadi seorang perawat setelah lulus sekolah.
“Aku akan tetap membawa putraku hingga kuliah usai tamat SMA, tidak peduli betapa susahnya itu,” tutup Huang Miexian.
(Baca juga:Gara-gara Kesal dengan Mantan Suami, Apa yang Dilakukan Ibu Ini terhadap Balitanya Sungguh Kejam)