Advertorial

Impotensi, Pria Ini Lampiaskan Hasratnya dengan Menjadi Kanibal

Aulia Dian Permata

Penulis

Kehilangan kemampuannya dalam berhubungan intim membuat Andrei Chikatilo melampiaskan hasratnya dengan cara lain.
Kehilangan kemampuannya dalam berhubungan intim membuat Andrei Chikatilo melampiaskan hasratnya dengan cara lain.

Intisari-Online.com - Bagaimana jadinya saat seorang pria tidak bisa berhubungan intim sama sekali?

Andrei Chikatilo adalah salah satu pria yang kehilangan kemampuannya untuk berhubungan intim.

Bahkan, setelah menikah bertahun-tahun dengan istrinya saja dia tidak bisa melakukannya.

Chikatilo berubah menjadi monster kanibal terbesar di Rusia dengan julukan Jagal dari Rostov.

(Baca Juga:Hidup Borju dari Hasil Menipu: Menengok Kisah Hidup Angela Lee, Cak Budi, hingga Anniesa Hasibuan)

Kegagalannya dalam melampiaskan hasrat seksual dia lampiaskan dengan melakukan tindak penyiksaan.

Dia mengekspresikan nafsunya melalui pemerkosaan, pembunuhan, bahkan mulai menjadi kanibal.

Awalnya, dia membunuh Lena Zakotnova (9 tahun) pada tahun 1978 dengan menggodanya berlibur ke sebuah hutan.

Nahas, Lena masih terlalu kecil untuk menyadari bahaya yang akan menimpanya.

(Baca Juga:(Foto) Bak Gudang Fashion, Inilah Lemari Seluas 65 Meter Persegi Milik Sosialita Asal Singapura)

Sejak korban pertamanya, Chikatilo mulai merasa puas setiap kali berhasil menyiksa dan membunuh seorang gadis.

Beberapa korban hanya disiksa dan dibunuh saja, tanpa diperkosa ataupun dilecehkan.

Namun, pada tahun 1981 Chikatilo mulai menginginkan lebih.

Saat itulah dia bertemu Larisa Tkachenko (17 tahun) di luar perpustakaan umum pada tahun 1981.

(Baca Juga:8 Foto Ini Diambil Tepat Sebelum Terjadi Tragedi Mengerikan. Nomor 8 Paling Tragis!)

Larisa disekap dari belakang dan dicekik hingga tewas.

Jasadnya dibawa ke dalam hutan dan dilecehkan dengan sadis.

Chikatilo yang kesetanan bahkan memotong payudara Larisa dan membedah rahimnya untuk dimakan.

Korban-korban selanjutnya ditemukan tanpa payudara dan perut yang terbuka tanpa rahim.

Total 56 korban telah dibunuh secara brutal dan dimakan organ tubuhnya.

Pencarian Chikatilo menjadi sebuah misi besar bagi Rusia pasca Soviet.

Selama beberapa tahun, Chikatilo menjadi buron kelas kakap dan membuat pemerintah bekerja keras untuk mengawasi setiap jalur kereta api.

Tahun 1994, Chikatilo berhasil diringkus dan dia mengaku telah melakukan puluhan pembunuhan.

Dia menerima hukuman mati dengan satu tempakan di belakang telinga kanan.

Begitulah kisah Chikatilo menjadi momok bagi para gadis-gadis Rusia dan membuat mereka lebih berhati-hati saat meninggalkan rumah.

(Baca Juga:Mengintip Bisnis Tas Branded Serupa 'Lingkaran Setan' yang Menjerat Angela Lee)

Artikel Terkait