Advertorial
Intisari-Online.com – Saat ini, gawai (smartphone dan tablet) adalah benda yang tidak bisa dipisahkan dari hidup kita. Ke mana pun kita pergi, pasti kita memegang gawai.
Bahkan ada istilah modern yang mengatakan ‘tidak apa-apa ketinggalan dompet, asal tidak ketinggalan smartphone’.
Walau memang nyatanya gawai banyak membawa manfaat, namun ternyata hal itu tidak berlaku bagi anak-anak.
Dikutip dari kompas.com, riset membuktikan bahwa anak-anak yang terlalu sering menggunakan gawai berpotensi mengalami kesulitan untuk memegang pensil dengan benar.
(Baca juga:Empat Cara Membatasi Penggunaan Gawai pada Anak)
(Baca juga:Terlalu Sering Menggunakan Gawai Picu Migrain)
Hal ini dikarenakan terlalu banyak menggunakan ponsel dan tablet layar sentuh menghambat otot jari anak-anak untuk berkembang.
Pada akhirnya, kondisi itu akan menyebabkan mereka tak mampu memegang pensil dengan benar.
Demikian kesimpulan yang terungkap dalam penelitian Heart of England Foundation NHS Trust.
"Di masa kini, anak -anak tak dituntut untuk menggunakan kekuatan dan ketangkasan tangan yang mereka, seperti yang terjadi 10 tahun silam,” kata Sally Payne, Kepala Terapis Okupasi Pediatrik di Heart of England Foundation NHS Trust, dilansir Harian The Guardian.
Sally menyebutkan, teknologi mencegah anak mengembangkan keterampilan untuk mencengkeram, dan bahkan memindahkan pensil seperti yang didapat dalam permainan tradisional.
"Lebih mudah memberi anak iPad daripada mendorong mereka untuk melakukan permainan membangun otot seperti menyusun balok, memotong, dan menempel, atau menarik mainan dan tali," ucapnya.
"Padahal, kegiatan itu memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk mencengkeram dan memegang pensil," tambah Sally.
Di Inggris, ada kasus seorang anak laki-laki berusia enam tahun bernama Patrick, yang menerima terapi khusus untuk membantu memperkuat jari telunjuk, agar bisa memegang pensil dengan benar.
(Baca juga:Di Tempat Ini Kita Dilarang Menggunakan Berbagai Jenis Gawai)
Berdasarkan kesaksian sang ibu, Laura, bocah malang tersebut ternyata terlalu sering bermain dengan gadget.
Sang ibu juga mengaku, dia jarang sekali mengajak anaknya memainkan permainan tradisional.
Efek tersebut baru diketahui oleh orangtua Patrick saat sang anak mulai memasuki masa sekolah. Pihak sekolah menghubungi Laura, dan menginformasikan tentang masalah tersebut.
"Dia mencengkeram pensilnya seperti orang gua yang memegang tongkat. Dia tidak bisa menahannya dengan cara lain, dan karenanya tidak bisa belajar menulis,” cerita Laura.
"Dia tidak bisa menggerakkan pinsil untuk keperluan sekecil apa pun.”
Laura mengaku senang, karena pihak sekolah tergerak untuk menginformasikan dan membantu proses tumbuh kembang Patrick.
"Sesi terapi sangat membantu dan saya sangat ketat sekarang di rumah dengan akses terhadap teknologi,” tutur Laura. (Ariska Puspita Anggraini)
(Baca juga:Tajam dan Penuh Warna! 9 Foto Ini Buktikan Betapa Kuat dan Bagusnya Kamera Smartphone Sekarang)
(Artikel ini telah tayang di kompas.comdengan judul "Hati-hati, Kecanduan Gawai Bikin Anak Tak Mampu Pegang Pensil")