Advertorial

'Dipertemukan' oleh Serangan Rudal AS di Irak Saat Masih Kecil, Kisah Persahabatan 2 Orang Ini Sungguh Mengagumkan

Masrurroh Ummu Kulsum

Editor

Pertemuan pertama mereka terjadi saat usia 12 dan 14 tahun di RS, dalam keadaan luka parah akibat serangan itu.
Pertemuan pertama mereka terjadi saat usia 12 dan 14 tahun di RS, dalam keadaan luka parah akibat serangan itu.

Intisari-Online.com – Ali Abbas tidak hanya kehilangan 16 anggota keluarganya termasuk kedua orang tuanya tetapi juga kehilangan kedua tangannya.

Pada tahun 2003 mimpi buruk itu menjadi kenyataan karena serangan rudal menyerang kotanya Baghdad dalam perang teluk.

Namun kejadian tersebut akhirnya membuat Ali bertemu dengan sahabatnya Ahmed Al Abdullah.

Lebih beruntung dari Ali, Ahmed yang juga kehilangan satu tangan dan kakinya hanya kehilangan saudara perempuannya, orang tuanya selamat namun mereka terpisah.

BACA JUGA:5 Negara yang Paling Jarang Dikunjungi di Dunia, Salah Satunya Mungkin Baru Anda dengar Namanya

Pertemuan pertama mereka terjadi saat usia 12 dan 14 tahun di RS, dalam keadaan luka parah akibat serangan itu.

"Saya tidak akan pernah melupakan pertama kali melihat Ahmed saat berada dalam perawatan intensif di RS Kuwait dan Ahmed berada di tempat tidur di seberang ruangan."

"Setelah sebulan berada di RS kami akhirnya mengenal satu sama lain," ujar Ali kepada Mirror.

"Banyak hal yang kami lakukan bersama, menangis bersama, dan bermain bersama."

Seperti ada ikatan kuat karena keduanya sama-sama mengalami penderitaan yang sama.

Saking dekatnya, Ali bahkan menyimpan rahasia yang hanya dia katakan kepada Ahmed, istrinya saja tak diberitahu.

Mereka mendapat bantuan dari badan amal dan pindah ke Inggris sejak tahun 2010.

Menetap di sebuah rumah kecil yang disediakan oleh badan amal tersebut, Ali bergantung pada kesetiaan dan kebaikan Ahmed.

Tentu saja karena Ali tak lagi dapat melakukan apapun sendiri setelah tangannya harus di amputasi.

BACA JUGA:(Video) Setelah Diselamatkan, Simpanse Ini Jadi 'Co-Pilot Pesawat' untuk Terbang ke Rumah Barunya

"Ahmed membantu saya makan, minum, bahkan bermain PlayStation. Dia selalu melakukan hal-hal ini dengan sabar dan tidak pernah sekalipun menolak."

"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan tanpa dia pun dia sering mengatakan hal yang sama kepada saya."

Berbagi pengalaman traumatis perang yang sama, kedua laki-laki ini juga memiliki banyak kesamaan secara sosial, termasuk kecintaan terhadap sepakbola.

Mereka juga akhirnya dapat bertemu langsung dengan idolanya Christiano Ronaldo.

Kini 15 tahun berlalau baik Ali maupun Ahmed telah sama-sama menemukan pujaan hatinya.

Ahmed menikah terlebih dahulu setelah diperkenalkan seseorang bernama Alla oleh Ali.

Pun dengan Ali yang telah menikah dan baru memiliki anak laki-laki yang dia beri nama Yusuf.

Sayangnya, undang-undang imigrasi membuat istri-istri mereka tidak dapat ikut bersama ke Inggris.

Mereka rutin pulang ke Irak untuk menjenguk keluarga tercintanya.

Ali dan Ahmed berharap anak-anak mereka dapat tumbuh bersama dan juga menjalin persahabatan seberti orang tuanya.

Karena Ali menganggap Ahmed adalah hadiah dari Tuhan yangg diberikan kepadanya.

BACA JUGA:Bagi yang Gemar Mengajak Anak Berenang di Akhir Pekan, Inilah Trik Berenang yang Aman Bagi Anak-anak

Artikel Terkait