Advertorial
Intisari-Online.com - Baru-baru ini kabar seputar kondom mencuat karena Menteri Kesehatan Zimbabwe mengkritik kondom buatan China yang dinilai tidak cukup besar untuk pria negaranya.
Kondom sendiri sangat penting bagi kesehatan seksual. Kondom adalah alat pengendalian kelahiran dan membantu mencegah penyakit menular.
Tapi, tahukah Anda ada sejarah menarik dari kondom?
1. Kondom sudah ada sebelum masehi
Menurut sebuah penelitian SKYN, bukti tertua tentang kondom dapat ditemukan dalam lukisan gua.
Namun, yang masih menjadi misteri adalah bahan apa yang digunakan untuk membuat itu.
2. Kondom terbuat dari linen
Linen merupakan bahan yang terbuat dari serat tumbuhan rami, biasanya digunakan untuk untuk membuat pakaian.
Pembuatannya juga dijahit menggunakan tangan.
3. Casanova pemeriksa kualitas semua kondom
Pada 1700-an, Casanova muncul sebagai satu-satunya analis kualitas yang akan meniupkan udara ke kondomnya untuk memeriksa ada lubang atau tidak.
Dia menulis dalam memoarnya 'History of My Life' "Melakukan apapun yang menyenangkan indra saya selalu menjadi bisnis utama dalam hidup saya."
4. Kondom karet pertama setebal ban dalam sepeda
BACA JUGA:Kisah Tiga Orang Tuli Ini Mungkin akan Bikin Anda Tertawa Sekaligus Merenung
Ya, itu penemuan besar dalam hal bahan pembuat kondom.
Tapi pada tahun 1855 ketika kondom dari bahan karet pertama di produksi dikatakan tebalnya sama dengan ban dalam sepeda.
5. Wajah Ratu Victoria Digunakan Untuk Kondom Adorn
Pada tahun 1897, produsen kondom mencetak wajah Ratu pada label karena anak-anaknya tertular penyakit menular seksual.
6. Pertama kali kondom dilegalkan di AS
Tahun 1918 kondom pertama kali dijual kepada publik dan dilegalkan. Bahkan, pada tahun 1920 kondom berbahan lateks juga pertama kali dibuat.
7. Kondom pelumas
Pada tahun 1957, Inggris memperkenalkan kondom pelumas pertama ke dunia.
8. Produsen Kondom Mulai Kreatif di Tahun 1990-an
Menjelang era 80an, permintaan kondom terus berlanjut. Pada saat inilah produsen memutuskan untuk memproduksi lebih banyak barang kepada konsumen.
Kondom lateks mengalami persaingan dengan kondom berwarna, bertekstur, dan bahkan berasa.