Intisari-Online.com - Menteri kesehatan Zimbabwe mengklaim bahwa kondom buatan China tidak cukup besar untuk pria negaranya.
Menteri Kesehatan David Parirenyatwa mengkritik alat kontrasepsi buatan Cina selama konferensi pencegahan HIV/AIDS di ibukota Harare pekan lalu.
"Wilayah Afrika bagian selatan memiliki frekuensi HIV tertinggi dan kami mempromosikan penggunaan kondom," ucap Parirenyatwa sebagaimana dilansir Nextshark (1/3/2018).
"Kami mengimpor kondom dari China dan beberapa pria mengeluh ukurannya terlalu kecil," lanjutnya.
Baca Juga: 9 Foto Selfie 'Kurang Ajar' yang Diambil Tepat di Depan Momen Kecelakaan. Jangan Ditiru!
Menteri kesehatan juga meminta perusahaan di Zimbabwe untuk membuat kondom domestik sendiri daripada mengandalkan impor dari Cina.
Parirenyatwa telah mendorong Zhao Chuan, pejabat tinggi eksklusif produsen kondom Beijing Daxiang and His Friends Technology Co, untuk memproduksi kondom dalam berbagai ukuran.
Mengenai usulan itu, pihak produsen telah mengkonfirmasi untuk akan mulai melakukan survei terhadap data pengguna di wilayah tersebut.
Hal itu dianggap sebagai persiapan untuk produksi kedepannya dengan ukuran yang berbeda.
Zhao menambahkan bahwa pria di seluruh dunia memiliki preferensi kondom yang sangat berbeda.
Pria Cina tidak mengkhawatirkan ukuran dan menginginkan kondom yang lebih tipis.
Sementara konsumen Amerika Utara menginginkan kontrasepsi yang lebih lembut.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR