Intisari-Online.com -Selain pangan, sandang, dan papan, hal lain yang perlu diperhatikan dari para pengungsi Gunung Kelud adalah kebutuhan biologis. Untuk menfasilitiasi kebutuhan dasar suami-istri itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kabarnya akan mendirikan bilik asmara.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana Jatim (BPPKB) Provinsi Jatim, Sukesi, mengatakan, tenda asmara itu bakal didirikan di sejumlah posko pengusian. Terkait posko mana saja yang akan didirikan tenda asmara, BPPKB masih berkoordinasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
"Yang jelas, tenda asmara tersebut akan segera kita dirikan," ujar Sukesi seperti dilansir Tribunnews.com.
Menurut Sukesi, keberadaan tenda asmara dinilai sangat penting untuk mereka yang sudah berkeluarga. Dengan begitu, kalau mereka ingin menyalurkan gairah biologisnya, hal itu dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa perlu khawatir dilihat oleh orang lain.
"Selain menyediakan tenda asmara, kami juga menyediakan kondom bagi para pengungsi. Ini penting untuk mencegah kehamilan saat warga korban letusan Gunung Kelud berada di tempat pengungsian," ujar Sukesi menjelaskan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Kelud terus mengalami kenaikan. Data terakhir yang berhasil dihimpun oleh Posko Induk Penanggulangan Bencana Pemprov Jatim menyebut sebanyak 87.629 jiwa mengungsi dari letusan Gunung Kelud.
Tidak hanya berasal dari Blitar, Malang, dan Kediri saja, pengungsi juga berasal dari Kota Batu dan Jombang. Perinciannya: 39.018 jiwa di Kediri, 14.559 di Kota Batu, 8.193 di Blitar, 25.151 di Malang, dan 708 orang di Jombang. (Reza Gunadha|tribunnews.com)