Advertorial
Intisari-Online.com - Noami dan Dusting Grevemberg, keduanya berusia 35 tahun, merasa bosan dengan kehidupan konvensional.
Dilansir dari Yahoo, dua tahun lalu, pasangan itu menjual semua barang, berhenti dari pekerjaan, membeli van, dan mengendarainya sepanjang jalan.
Mereka tidak ingin menjalani kehidupan konsumerisme danperlu menantang diri mereka untuk keluar dari zona nyaman.
Mereka juga ingin mendidik diri mereka secara langsung dan memberi mereka perspektif tentang diri mereka yang baru.
Mereka meninggalkan barang-barang mereka dan hidup minimalis. Hal itu telah membawa tujuan dan kepuasan yang lebih besar dalam kehidupan mereka.
Sejak mereka memulai perjalanan, mereka telah berkeliling dunia dan mengunjungi lokasi yang jauh seperti Vietnam, Meksiko, dan Australia.
Mereka ingin mencari tahu apa yang paling berarti bagi mereka dan apa yang membuat mereka hidup kembali.
Dusting terhubung dengan orang muda lainnya yang juga "nomaden digital".
Artinya mereka bekerja secara online dan memiliki hak istimewa untuk dapat bepergian ke mana pun di duniaselama mereka terhubung denganinternet.
Salah satu manfaat terbesar dari perjalanan adalah bahwa mereka telah membuat beberapa hubungan paling bermakna dengan orang-orang yang pernah mereka temui saat berada di jalan.
Orang-orang yang telah memaksa mereka untuk mengambil perspektif baru, menyegarkan dan membantu mereka untuk belajar menemukan diri mereka yang sebenarnya.
(Baca juga: 10 Manfaat Sukun yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Bisa Menjaga Kesehatan Kulit lho...)
Dengan seluruh dunia menjadi rumah mereka. Mereka masing-masing telah belajar dan menemukan gairah dan bakat baru.
Noami menemukan passion dalam bidangfotografi.
Setali tiga uang, Dusting juga telah menjadi navigator yang rajin, montir yang baik, dan menemukan passion untuk berselancar.
Jelas, gaya hidup mereka memang menghadirkan tantangan.
(Baca juga: Seperti Ombak Mencintai Pantai, Begitulah Kasih Inggit Garnasih ke Bung Karno yang Berakhir Pilu)
Mereka ingat bagaimana musim dingin yang lalu, badai salju menghantam bagian atas van mereka dan mereka harus menemukan cara untuk memperbaikinya.
Mereka sempat takut karena berpikir bahwa hidup mereka di jalanan sudah berakhir.Tapi mereka tidak menyerah.
Setelah pengalaman mengerikan itu, mereka pergi ke Baja, Meksiko, dan bertemu dengan beberapa penghuni van lainnya.
(Baca juga: (Video) Meski Kurang dari 60 Detik, Latihan Ini Dijamin akan Meringankan Stres dan Menjadi Obat Tidur Anda)
Mereka berselancar, memasak bersama, berbagi cerita di sekitar api unggun, dan berbagi tentang cinta mereka akan alam, petualangan, dan perjalanan.
Teman-teman mereka dengan cepat menjadi keluarga.
Itulah saat mereka menemukan komunitas yang mereka miliki kemanapun mereka pergi.