Intisari-Online.com – Hampir seluruh dunia telah dijelajahi dan puluhan ribu kilometer telah ditempuh Prof. Tanzil dan istrinya.
Dari banyaknya kisah yang dituangkan dalam salah satu karyanya, Catatan Perjalanan: Alaska dan Eropa (1982), ada satu kisah menarik mengenai buku hariannya yang tertinggal di dalam kereta api.
Bagi orang lain, kehilangan buku harian mungkin tidak terlalu serius. Namun, bagi H.O.K Tanzil ini berarti sebagian sejarah hidupnya hilang. Kok bisa?
Ternyata yang ketinggalan itu buku no. 23 dari seri buku catatan yang dimulainya sejak tahun 1943, ketika dia menganggur di Zaman Jepang, karena N.I.A.S (Sekolah Kedokteran di Surabaya waktu itu) ditutup.
Nah berikut cerita yang ditulis olehnya
---
(Baca juga: Kisah Perjalanan ke Istanbul: Tergayut Penari Perut yang Penuh Liukan nan Menggairahkan)
Ketinggalan buku harian di kereta api
Waktu istirahat, ketika saya hendak mengisi buku harian, alangkah terkejutnya saya. Barang itu tidak ada.
Baru saya ingat bahwa catatan itu tertinggal di meja dalam kompartimen kereta api.
Hal ini terjadi karena sewaktu mengisi buku, saya dengan mendadak turun di setasiun Schaan-Vaduz tanpa rencana!
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR