Advertorial
Intisari-Online.com –Islamic State of Iraq and Syria, begitu kepanjangan dari singkatan ISIS.
Wanita berikut sama sekali tidak meiliki hubungan dengan mereka.
Seorang wanita bernama Isis Anchalee ikut mengalami konsekuensi pahit setelah namanya kebetulan sama dengan kelompok teroris tersebut.
Anchalee tidak bisa mengakses akun facebooknya karena Facebook melarang ia menggunakan namanya di akun tersebut.
BACA JUGA:Di India, akan Ada Operasi Payudara Gratis Bagi Para Perempuan Miskin untuk Tampil Percaya Diri
"Facebook mengira saya seorang teroris," tulisnya dalam akun twitternya.
"Rupanya mengirimi mereka tangkapan layar paspor saya tidak cukup bagi mereka untuk membuka kembali akun saya."
Dia baru mendapatkan kembali akses ke akunnya setelah mengirimkan foto paspornya tiga kali kepada pihak facebook.
Isis Anchalee bukan satu-satunya yang mendapat kesialan. Beberapa bisnis dengan nama ISIS juga mengalami hal yang sama.
Mereka mengalami penjualan yang buruk dan pelecehan, banyak orang memaksa untuk mengganti namanya.
Pemilik Isis Nails di New York City dilecehkan, dimana orang-orang mengatakan kepadanya pelakuan-perlakuan kejam kelompok ISIS.
Seperti ISIS yang memenggal kepala orang.
Penjualannya turun 30 persen, memaksanya mengubah nama bisnisnya.
Salah satu pembuat cokelat asal Belgia, yang menamai usahanya Italo Suisse disingkat Isis juga segera mengganti namanya menjadi Libeert setelah perusahaan tersebut juga mengalami penurunan penjualan yang serius.
Isis Pharmaceuticals sebuah perusahaan farmasi publik yang berbasis di Carlsbad, California, Amerika Serikat, di tahun 2015 juga mengubah nama mereka menjadi Ionis Pharmaceuticals.
Sebelumnya Isis adalah nama umum untuk anak perempuan di Amerika Serikat sampai pada kelompok tersebut menggunakannya juga.
Pada tahun 2014 bahkan, Isis turun peringkat dari 705 ke 1770 nama yang paling banyak digunakan.