Advertorial
Intisari-Online.com – Kematian seorang pemuda sukubernama Madhusetelah dipukuli oleh penduduk setempat menyebabkan kemarahan besar warga India.
Kejadian ini terjadi di Attappadi, negara bagian Kerala, India selatan.
Tujuh orang, termasuk dua yang diduga memiliki peran langsung dalam insiden hari Kamis (22/02), telah ditahan oleh polisi mengutip dari Newindianexpress.com.
Aktivis suku dan hak asasi manusia melakukan demonstrasi di berbagai bagian negara setelah foto dan rekaman dari serangan fatal tersebut menyebar ke media sosial selain disiarkan oleh saluran TV.
BACA JUGA:Hati-hati, Minum Minuman Bersoda Sangat Berpengaruh kepada Kehamilan!
Salah satu dari meekabahkan sempat berswafoto danmerekam saat bersama-sama mengintimidasi Madhu.
Mereka diduga mengikat Madhu dan memukulinya dengan tongkat sebelum menyerahkannya ke polisi.
Madhu mulai muntah di kendaraan polisi saat dibawa ke kantor polisi, dan meski dibawa ke rumah sakit nyawanya tak tertolong.
Warga setempat mengatakan persediaan beras mereka di toko dicuri secara berkala, dan rekaman CCTV menunjukkan seseorang yang menyerupai Madhu sebagai pelakunya.
BACA JUGA:Tidak Sedang Sedih Tapi Tiba-tiba Menangis, Mungkin Satu dari Lima Hal Ini Penyebabnya
Sementara itu, Malli, ibu Madhu mengatakan setiap orang bersama-sama memukul anaknya dan membunuhnya.
Dia mengatakan Madhu tinggal di hutan selama sembilan bulan terakhir dan biasa makan apapun yang dia dapatkan dari hutan, anaknya tidak akan pernah mencuri apapun.
Dia menuntut tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Sebelumnya kerabat Madhu mengatakan mereka tidak akan mengkremasi mayatnya sampai orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Madhu ditangkap.
Menteri utama Pinarayi Vijayan juga dengan keras mengecam pembunuhan pemuda suku tersebut dan meyakinkan tindakan tegas terhadap pelakunya.
"Saya telah meminta Kapolri untuk mengusut penjahat tersebut, pelakunya tidak akan melarikan diri. Pembunuhan ini mengejutkan dan tidak sesuai dengan masyarakat yang beradab," ungkapnya.
Almarhum yang diduga secara mental tidak sehat, berasal dari pemukiman Kadukumanna di Attappady, salah satu dusun kesukuan terbesar dan paling terbelakang di negara bagian itu.
BACA JUGA:Ternyata Selama Ini Kita Salah! Santan Tidak Mengandung Kolestorel Sama Sekali