Advertorial

Ternyata Selama Ini Kita Salah! Santan Tidak Mengandung Kolestorel Sama Sekali

Aulia Dian Permata

Editor

Banyak orang mengira bahwa santan mengandung kolesterol tinggi sehingga dihindari. Faktanya justru sebaliknya, ternyata bukan kolesterol, tapi zat ini yang berbahaya dari santan!
Banyak orang mengira bahwa santan mengandung kolesterol tinggi sehingga dihindari. Faktanya justru sebaliknya, ternyata bukan kolesterol, tapi zat ini yang berbahaya dari santan!

Intisari-Online.com — Salah satu hal menarik diungkapkan dr Diana Suganda SpGK, spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah, dalam artikel Kompas.com, Senin (29/1/2018).

Bila kelapa yang tergolong buah tidak mengandung kolesterol, kok bisa santan disebut-sebut mengandung kolesterol?

Ternyata, ini mitos belaka.

Disampaikannya kepada Kompas.com melalui pesan elektronik yang diterima pada Kamis (22/2/2018), Diana menegaskan bahwa santan tidak mengandung kolesterol.

(Baca Juga:Cucu Miliarder Ini Diculik dan Keluarganya Tidak Mau Menebus Meski Telah Dikirimi Potongan Telinganya)

Dalam 100 gram santan terdapat 230 kalori; 2,29 gram protein; 5,54 gram karbohidrat; 15 miligram sodium; 263 miligram kalium; 21,14 gram lemak jenuh; 0,261 gram lemak tak jenuh ganda; 1,014 gram lemak tak jenuh tunggal; dan 0 miligram kolesterol.

Kesalahpahaman ini, ujar Diana, mungkin berasal dari tingginya kandungan lemak jenuh di dalam santan yang mencapai 21 persen.

“ Santan tidak mengandung kolesterol, tapi santan mengandung lemak jenuh (saturated fat) yang tinggi, yaitu sebanyak 21 gram per 100 gram santan,"

Mungkin orang sering salah kaprah menganggap lemak tadi sebagai kolesterol, padahal itu merupakan hal yang berbeda,” ujarnya.

(Baca Juga:Foto-foto Ini Menjadi Bukti Begitu Kejam dan Sadisnya Manusia Bahkan Terhadap Lingkungannya Sendiri)

Selain kadar lemak jenuh yang tinggi, kandungan kalori yang mencapai 230 kalori per 100 gram juga membuat santan harus dikonsumsi secara hati-hati.

Sebab, konsumsi santan yang berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko obesitas.

Namun, santan tidak melulu jelek.

Diana berkata bahwa santan juga mengandung asam laurat (lauric acid) yang merupakan asam lemak rantai sedang.

(Baca Juga:Inilah Bentuk Asli Buah dan Sayur Sebelum 'Dijinakkan' Manusia, Benar-benar Mengerikan)

Dapat digunakan sebagai sumber energi, asam lemak dalam santan ini sebenarnya masih diperlukan tubuh walaupun dalam jumlah sedikit.

Takaran saji yang direkomendasikan oleh dokter spesialis gizi ini hanya seperempat hingga setengah cangkir.

Sebagai subtitusi, Anda juga bisa menggunakan susu segar atau susu UHT dalam memasak.(Shierine Wangsa Wibawa)

(Baca Juga:Jangan Sepelekan Mimpi yang Selalu Menampilkan Orang yang Sama. Ini Loh Artinya!)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hanya Mitos, Dokter Tegaskan Santan Tidak Mengandung Kolesterol "

Artikel Terkait