Advertorial
Intisari-Online.com – Bila anda traveling ke Jepang pada Maret sampai April, jangan lupa untuk mengunjungi kota Shintomi di Prefektur Miyazaki.
Di kota tersebut, ada sebuah tempat yang indah yang menjadi kunjungan wisatawan selama musim semi.
Tempat itu adalah sebuah hamparan karpet bunga berwarna pink yang beraroma harum. Bunga tersebut dikenal sebagai bunga shibazakura atau moss phlox.
Yang tidak biasa, tempat tersebut adalah sebuah kediaman pribadi pasangan kakek dan nenek Kuroki.
BACA JUGA:Kisah Cinta Lima Pasangan Ini Sungguh Romantis, Namun Berakhir Sangat Tragis
Ribuan orang yang datang ke sana pada Mei hingga April itu bukan hanya tertarik dengan keindahan dan keharuman bunga shibazakura saja.
Namun, ada kisah cinta yang romantis dibalik terbentuknya hamparan bunga yang cantik tersebut. Itulah kisah cinta kakek Kuroki kepada nenek Kuroki.
Dikisahkan, pasangan Kuroki muda menikah pada 1956. Setelah menikah, mereka menempati lahan seluas 361 meter sebagai lahan untuk peternakan sapi, serta sebuah rumah tinggal.
Kerja keras dan mengurus 60 ekor sapi menjadi rutinitas pasangan itu setiap harinya. Kesibukan mereka bertambah dengan adanya dua anak yang terlahir.
BACA JUGA:Tahukah Anda, Jodoh Itu Tak Harus Berakhir Dengan Pernikahan
Proses kehidupan yang keras namun berbuah kebersamaan dalam peternakan. Pasangan itu berharap, suatu saat ketika masa pensiun, mereka bisa menikmatinya dengan keliling Jepang.
Setelah 30 tahun pernikahan, saat Nenek Kuroki berusia 52 tahun, tiba-tiba ia mengalami masalah dengan pengelihatannya. Komplikasi dari diabetes menyebabkan ia tidak bisa melihat seminggu kemudian.
Merasa hidupnya telah berakhir, Nenek Kuroki menghancurkan kesempatan dengan tidak bisa keliling Jepang yang telah ia dan suaminya impikan.
Ia juga sedih menghadapi suatu kehidupan yang tidak bisa bergerak dengan hilangnya pengelihatan.
Sebagai akibatnya, ia menutup diri dari dunia dan memulai hidup dengan cara mengasingkan diri di rumahnya. Suaminya juga menderita melihat ekpresi kegembiraan yang biasa terlihat pada istrinya, menjadi sebuah kesedihan dalam.
Ia pikir bila ada satu atau dua tamu yang datang mengunjungi mereka setiap hari, hal itu bisa mendorong istrinya keluar dari ‘sel penjaranya’.
Hingga suatu hari Kakek Kuroki melihat sebuah bunga shibazakura di kebun. Ia berpikir kecantikan bunga itu dapat memberikan pengalaman tidak hanya lewat pengelihatan, tetapi juga dari keharumannya.
Jika ia bisa menciptakan sebuah taman yang penuh dengan bunga, ia yakin istrinya dapat menikmati keindahan bunga itu. Kebun bunga itu mungkin juga akan menarik orang-orang untuk berkunjung. Dengan cara itu, ia bisa membuat istrinya kembali tersenyum.
Dengan pemikiran itulah Kakek Kuroki menghabiskan waktu selama dua tahun untuk menciptakan kebun bunga. Ia menebangi pepohonan yang ada di tanah peternakannya dan mencari bibit bunga. Bibit itu ditanam mengeliling rumah mereka sehingga menjadi lautan bunga berwarna pink.
Kini, setelah lebih dari satu dekade sejak bibit pertama ditanam, kebun bunga itu terbentuk dengan bagus. Banyak orang-orang dari kota sekitar dan juga prefektur lain di Jepang berdatangan untuk menikmati kebun bunga shibazakura.
BACA JUGA:Tahi Lalat Pembawa Berkat
Dilansir dari SoraNews24, banyak pengunjung yang datang berharap bisa mendapat kesempatan bertemu dengan Kakek dan Nenek Kuroki.
Kedua pasangan yang saling mencintai itu sering terlihat berjalan-jalan di kebun bunga mereka. Kakek Kuroki akan merangkul istrinya yang berjalan dengan bantuan sebuah tongkat. So sweet… Dan jika anda bertemu dengan Nenek Kuroki saat ini, anda bisa melihat bahwa Kakek Kuroki telah mengembalikan senyum lebar sang nenek. Tentunya dengan bantuan bunga dan pengunjung yang datang. Jika anda mencari tujuan wisata yang unik dengan cinta, kunjungan ke kebun bunga Kakek dan Nenek Kuroki bisa mengisi diri anda dengan cinta dan kebahagiaan.
BACA JUGA:Kadupul, Bunga Termahal Dunia yang Tak Sanggup Dihargai dengan Uang! Apa Istimewanya?