Advertorial

Cinta Itu Ibarat Kupu-kupu, Semakin Dikejar, Semakin Lari

Ade Sulaeman

Penulis

Cinta itu seperti kupu-kupu. Semakin dikejar, semakin lari. Tapi bila dibiarkan terbang, ia akan datang di saat kita tidak mengharapkannya.
Cinta itu seperti kupu-kupu. Semakin dikejar, semakin lari. Tapi bila dibiarkan terbang, ia akan datang di saat kita tidak mengharapkannya.

Intisari-Online.com –Cinta itu seperti kupu-kupu. Semakin dikejar, semakin lari. Tapi bila dibiarkan terbang, ia akan datang di saat kita tidak mengharapkannya.

Cinta dapat membuat kita bahagia, tapi sering juga membuat kita sedih. Cinta baru berharga jika diberikan kepada seseorang yang menghargainya.

Oleh karena itu jangan terburu-buru dan pilihlah yang terbaik. Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang.

Tapi, bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu kita menjadi diri kita sendiri.

(Baca juga: Aktor Advent Bangun Meninggal, Karateka Tulen yang Pernah Dikeroyok 30 Preman)

Jangan pernah mengatakan “I love you” bila kita tidak perduli. Jangan pernah membicarakan persaan yang tidak pernah ada.

Jangan pernah menyentuh hidup seseorang bila hal itu akan menghancurkan hatinya.

Jangan pernah menatap matanya bila semua yang kita lakukan hanya berbohong.

Hal paling kejam yang pernah seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kita tidak berniat untuk menanggapinya.

Cinta bukan “Ini salah kamu”, tapi “Maafkan aku.”

Cinta bukan “Kamu di mana sih?”, tapi “Aku di sini.”

Cinta bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok.”

Cinta bukan “Coba kamugakkayak begini,” tapi, “Aku cinta kamu seperti apa adanya.”

(Baca juga:(Foto) Operasi Plastik Tidak Seinstan yang Dibayangkan, Wanita Ini Menderita 3 Bulan Setelah Jalani Operasi)

Kecocokan yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kita sudah bersama maupun seberapa sering kita bersama.

Tapi, apakah selama kita bersama, kita selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.

Kesedihan dan kerindungan hanya terasa selama yang kita inginkan, dan menyayat sedalam yang kita izinkan.

Yang berat bukan bagaimana cara menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tetapi bagaimana belajar darinya.

Jatuh cinta tapi jangan sampai terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan mencoba untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah menyimpan kesedihan itu.

Memang sakit ketika melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain, tapi akan lebih sakit lagi bila orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita.

Cinta akan menyakitkan ketika kita berpisah dengan seseorang, namun akan lebih menyakitkan lagi ketika seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan.

Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk menemukan baha ia bukanlah untuk kita dan kita sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak menghargainya. Bila demikian, biarkan ia pergi. (K. Tatik Wardayati/BMSPS)

(Baca juga:Meski Tak Didukung Dokumen-dokumen yang Sahih, Ada yang Bilang Pak Harto adalah Anak Hilang yang Tak Ditemukan Orangtuanya)

Artikel Terkait