Advertorial

Inilah Alasan Kenapa Orang-orang Mati Mendadak di Dekat ‘Pintu Gerbang Neraka' Yunani Kuno Ini

Moh Habib Asyhad

Editor

“Ruang ini penuh dengan uap yang berkabut dan padat sehingga orang hampir tidak dapat melihat tanah,” ujar Strabo.
“Ruang ini penuh dengan uap yang berkabut dan padat sehingga orang hampir tidak dapat melihat tanah,” ujar Strabo.

Intisari-Online.com -Misteri melingkupi sebuah kuil Yunano Kuno yang telah dijuluki sebagai “pintu gerbang neraka” setelah serentetan kematian yang tak bisa dijelaskan terjadi.

Selama bertahun-tahun beberapa hewan liar dan burung-burung yang mendekati portal itu dilaporkan tewas di tengah klaim bahwa mereka terbunuh oleh napas mematikan Hades, dewa negara Yunani kuno.

Selama zaman Yunani dan Romawi kuno, orang-orang juga dikatakan langsung tumbang jika mendekati tempat tersebut.

Tapi sekarang, para ilmuwan percaya, hal ini disebabkan oleh konsentrasi gas CO2 yang mematikan yang merembes dari kerak bumi sehingga bisa menyebabkan kematian misterius di dekat kuil-kuilyang terselip di kota Hierapolis kuno di Frigia itu.

(Baca juga:Awalnya Ngaku Materialistis, Setelah Melihat Neraka Saat Kritis, Dokter Ini Ingin Berubah)

Dalam dekade-dekade menjelang kelahiran Kristus, hal itu digambarkan oleh ahli geografi Yunani, Stabo, sebagai tempat yang mematikan.

“Ruang ini penuh dengan uap yang berkabut dan padat sehingga orang hampir tidak dapat melihat tanah,” ujar Strabo.

“Binatang yang lewat seketika mati. Saya melempar beberapa burung gereja dan mereka langsung menarik napas terakhir dan terjatuh.”

Lepas dari itu, di antara reruntuhan, para arkeolog telah menemukan sebuah gua dengan lajur semi ionik.

Di atasnya ada prasasti yang ditujukan untuk dewa-dewa lain, Pluto dan Kore.

Arkeolog Italia Francesco D’Andria mengatakan kepada Discovery News, “Kita bisa melihat materi mematikan dari gua selama penggalian.”

Di sisi lain, Profesor Hardy Pfanz dari Universitas Duisburg-Essen, Jerman, yakin ada kemungkinan gua tersebut berada di atas garis patahan Badadag yang bisa melepaskan gas beracun dari kerak bumi.

“Di sebuah gua di bawah kuil Pluto, CO2 ditemukan berada pada konsentrasi mematikan hingga 91 persen,” ujar Pfanz.

(Baca juga:Arkeolog Yunani Menemukan Reruntuhan Istana Yunani Kuno Abad 17 SM, Diduga Peninggalan Masa Mykenai)

Artikel Terkait