Advertorial
Intisari-Online.com – Samantha (29 tahun) dan Mickey Clark (32 tahun) adalah pasangan yang unik.
Mereka ingin mendapatkan anak dengan cara kehamilan buatan atau inseminasi buatan lewat terapi IVF.
Mereka melakukan terapi itu di sebuah klinik kesuburan di luar negara bagian Portland. Setelah itu mereka menunggu hingga terjadi pembuan sel telur dan sperma hingga menjadi embrio.
Alih-alih embrio itu dikirim lewat jasa kurir, Samantha dan Mickey memutuskan untuk menjemput sendiri embrio calon bayi mereka itu.
Pihak klinik menjelaskan bahwa embrio itu disimpan dalam tabung khusus yang aman. Setelah itu tabung tersebut dimasukkan ke dalam sebuah kardus.
(Baca juga:Ibu yang Berduka Ini ‘Hidupkan’ Kembali Putranya Yang Sudah Meninggal Dengan Inseminasi Buatan)
Pasangan itu juga diberi tahu bahwa embrio mereka hanya bisa bertahan selama dua hari sebelum ditanamkan ke rahim Samantha.
Sementara, perjalanan dari klinik kesuburan hingga ke rumah sakit tempat embrio itu ditanam, berjarak 4 jam perjalanan dengan kendaraan.
Tidak disangka dalam perjalanan membawa embrio itu, mereka jadi punya ide-ide lucu.
Mereka memutuskan untuk berhenti di beberapa tempat sambil membawa embrio tersebut.
Kemudian mereka berfoto bersama kardus berisi embrio di beberapa tempat, mulai dari taman bermain hingga restoran McDonalds.
Di taman bermain, Samantha memegang kardus berisi embrio sambil bermain seluncuran. Sedangkan Mickey mengajak kardus itu main ayunan bahkan main kasti.
Ketika mereka menemukan sebuah kereta bayi, kardus itu diletakkan di dalamnya dan didorong Samantha.
(Baca juga:Demi Menjaga "Keutuhan" Gen Keturunan, Pria Ini Gunakan Sperma Ayahnya dalam Proses Bayi Tabung)
Bahkan, mereka juga membawa kardus berisi embrio ke rumah saudara dan calon kakek-nenek bayi mereka.
“Pihak klinik meyakinkan kami bahwa embrio kami aman dank arena perjalanan pulang tidak lama, kami putuskan untuk berfoto di berbagai tempat,” kata Samantha.
Ia menambahkan, mereka mulai mengobrol untuk berfoto bersama kardus berisi embrio dalam perjalanan pulang. Mereka bahkan tertawa sampai terbahak-bahak membahasnya.
Ia pun mulai mengunduh foto pertama di media sosial, lalu teman-teman dan keluarga mulai berkomentar dan memberi mereka banyak ide.
“Kami tidak memikirkan apakah embrio itu bisa berhasil atau tidak ditanamakan. Kami hanya merayakan fakta bahwa kami punya enam embrio yang bisa digunakan,” kata Samantha.
Dan ternyata, tiga dari enam embrio itu berkembang menjadi bayi. Setelah dikandung selama enam bulan, ketiga bayi itu lahir pada Agustus 2017 dan dinamakan Shepherd Thomas, Eleni Lynn, dan Ayla Sue
Senangnya….
(Baca juga:Inilah Cara Mudah Mengetahui Status atau Story WhatsApp Orang Lain Tanpa Ketahuan)