Mereka malah memutuskan bergabung ke Permesta ketika gerakan Permesta dikumandangkan.
Untuk mencegah kekuatan udara AUREV melancarkan serangan seenaknya, kekuatan udara AURI pun dikerahkan di sekitar pangkalan yang berada di Maluku dan bersiap menggempur Mapanget, Sulawesi.
Sesuai rencana kekuatan udara AURI yang dipimpin oleh seorang pilot pemberani tapi juga bertemperamen tinggi, Mayor Udara Leo Wattimena, akan menggempur Mapanget dari pangkalan udara Laha, Liang, dan Amahai, Maluku.
Di Laha sudah disiapkan satu pesawat pengebom tempur B-25 yang diterbangkan Letnan Udara Soewoto Sukendar dan dikawal pesawar P-51 Mustang yang diterbangkan Letnan Udara I Rusman dan Mayor Udara Leo Wattimena.
Sementara di Liang telah disiagakan dua pesawar B-25 yang diterbangkan oleh Kapten Udara Sri Mulyono Herlambang dan Letnan Udara I Sudarman. Kedua pesawat B-25 itu dikawal oleh pesawat P-51 yang diterbangkan oleh Kapten Dewanto.
Sedangkan di Amahai disiagakan satu pesawar B-25 yang dipiloti Kapten Udara Suwondo dan dua pesawat P-51 yang dipiloti Letnan Udara I Luly Wardiman serta Letnan Udara Satu Nayarana Soesilo.
Operasi serbuan udara dipimpin oleh Mayor Udara Leo Wattimena sekaligus komandan flight P-51 Mustang.
Sementara armada pembom tempur B-25 dipercayakan kepada Kapten Udara Sri Mulyono Herlambang.
Tugas semua P-51 adalah dogfight melawan setiap pesawat musuh yang sedang terbang.
Sedangkan tugas semua B-15 adalah menghancurkan pangkalan udara musuh melalui bombardemen dan tembakan strafing ke arah pesawat-pesawat tempur musuh yang masih terparkir di landasan.
Tujuan utama semua gempuran udara AURI adalah merebut superioritas udara yang selama ini didominasi oleh AUREV.
Dibandingkan kekuatan udara AUREV kekuatan udara AURI sebenarnya kalah jauh. Ibarat cerita si kecil David berusaha mengalahkan raksasa Goliat.
Tapi berkat taktik yang diterapkan oleh Kepala Staf AURI saat, Marsekal Suryadi Suryadarma kekuatan udara AUREV berhasil dihancurkan.
Taktik Suryadarma adalah melancarkan serangan ke Pangkalan Udara Mapanget, yang merupakan basis AUREV dan Permesta menggunakan serangan udara secara dadakan dan bukan menggunakan payukan payung.
Akibat serangan dadakan itu semua pesawat tempur AUREV yang dalam kondisi masih diparkir di apron hancur dan tidak bisa digunakan lagi.
Berkat keunggulan udara yang berhasil diraih oleh AURI, pasukan Permesta pun akhirnya berhasil dihancurkan dengan mudah.
(Baca juga: Kesulitan Perbaiki Jet Tempur Kiriman Isreal, Para Teknisi TNI AU Terpaksa Gunakan Kepala Kerbau)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR