Intisari-Online.com - Karl Frederick dilahirkan di Berlin pada 24 Januari 1713.
Sebagai putra Raja Frederick William I dari Prussia yang menikahi Sophia Dorothea dari Hannover, yang adalah saudari Raja George II dari Inggris.
Dengan demikian Karl adalah cucu Raja Inggris George I.
Semasa kecilnya, dia telah dididik dengan keras oleh ayahnya yang terkenal dengan ketiranian dan kemiliteristikannya.
(Baca juga: (Foto) Operasi Plastik Tidak Seinstan yang Dibayangkan, Wanita Ini Menderita 3 Bulan Setelah Jalani Operasi)
Dia membuat gusar ayahnya karena cenderung menyukai hal-hal yang lembut seperti musik dan kesusastraan.
Karena itu dia dicemplungkan ke dalam dunia militer yang keras. Tapi Pada usia belasan tahun, bersama kawannya dia melakukan desersi dari kesatuannya, Postdam Guards.
Mereka tertangkap dan dijatuhi hukuman mati. Temannya dieksekusi namun dia sendiri tertolong setelah para diplomat asing memintakan pengampunan kepada ayahnya.
Sejak saat itu, Frederick pun menekuni sepenuhnya kehidupan militer.
Pada usia 20 tahun, dia dijadikan kolonel pada Resimen Infanteri Von der Goltz.
Sekalipun menjalani kehidupan militer, dia tetap menyenangi seni dan filsafat, serta melakukan korespondensi dengan filsuf Perancis Voltaire.
Tapi akibat didikan keras ayahnya, dia pun bertumbuh menjadi orang yang menyukai peperangan (warmonger) dan menjadikan perang sebagai alat politik utama yang mengatasi sistem diplomasi.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR