Oleh sebab itu, semua kursi gembreng miliknya pasti ditandai dengan tulisan Sekar Tanjung Kismantoro.
(Baca Juga : Nenek Sumilah yang Diusir Keluarganya Ini Menjual 3 Jaritnya Demi Beli Susu untuk Bayi yang Hendak Dibuang Ibunya )
Sunardi tidak tahu bagaimana kursi tersebut bisa sampai ke Korea Selatan.
Namun, salah satu pengguna Instagram dengan akun @widy_axcelya memberikan komentar mengenai hal ini.
Menurutnya, kursi gembreng asal Wonogiri banyak dibeli oleh orang-orang Bali sebagai perabotan di rumah maupun restoran mereka.
Mungkin saja dari Bali itulah kursi gembreng tersebut diekspor ke Korea Selatan.
Di tahun 1998, kursi gembreng memang banyak diproduksi dan digunakan sebagai kursi saat ada acara pesta di desa-desa Jawa Tengah.
"Dulu, satu kursi harganya Rp13 ribu saja, dan awalnya saya cuma bisa beli 300 buah," kata Sunardi seperti dilansir dari Solopos.
Kini Sunardi hanya memiliki 750 kursi gembreng, itu juga sudah tidak laris lagi.
Kursi gembreng dianggap terlalu kuno dan ketinggalan zaman.
Kursi-kursi milik Sekar Tanjung memang memiliki ciri khas dari cat kursi yang berwarna oranya dan tulisan Sekar Tanjung berwarna hitam.
Sunardi tahu bahwa itu kursinya juga setelah diberi tahu oleh rekan-rekannya mengenai foto Lee Eun Chae.
(Baca Juga : Demi Tembak Seorang Jenderal Vietcong, Sniper Ini Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari)
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR