Advertorial
Intisari-Online.com - Kabupaten Wonogiri mungkin sudah banyak dikenal oleh warga Indonesia.
Siapa tak kenal dengan Waduk Gajah Mungkur yang airnya mengaliri sebagian Pulau Jawa ini?
Namun, pernahkah Anda mendengar tentang Kecamatan Kismantoro sebelumnya?
Baru-baru ini, daerah Kismantoro mendadak menjadi perbincangan hangat di dunia maya.
Semua karena sebuah unggahan foto dari agensi model cilik Korea Selatan di akun Instagram @baostudio_bykidsplanet.
(Baca Juga :Tusuk Konde Bu Tien, Rahasia Kewibawaan Pak Harto yang Perlu 'Ritual' Khusus untuk Mengambilnya)
Foto tersebut menampilkan seorang model cilik Korea Selatan bernama Lee Eun Chae sedang duduk di atas kursi seng bertuliskan "Sekar Tanjung Kismantoro".
Warganet heboh dan awalnya mengira bahwa foto tersebut hanya hasil editan.
Namun, akun Instagram Bao Studio mengunggah banyak foto Lee Eun Chae dengan kursi seng yang sama.
(Baca Juga :Berpura-pura Jadi Dokter, Tukang Ledeng Ini Berhasil Periksa Para Pasien Wanita Termasuk Gadis di Bawah Umur)
Diketahui kemudian bahwa kursi gembreng alias kursi yang terbuat dari seng itu memang asli dari Wonogiri.
Kursi tersebut dimiliki oleh seorang pengusaha sewa alat pesta bernama Sunardi yang tinggal di Desa Gambiranom, Kismantoro.
Usaha sewa alat-alat pesta itu diberinya nama Sekar Tanjung.
Oleh sebab itu, semua kursi gembreng miliknya pasti ditandai dengan tulisan Sekar Tanjung Kismantoro.
(Baca Juga :Nenek Sumilah yang Diusir Keluarganya Ini Menjual 3 Jaritnya Demi Beli Susu untuk Bayi yang Hendak Dibuang Ibunya)
Sunardi tidak tahu bagaimana kursi tersebut bisa sampai ke Korea Selatan.
Namun, salah satu pengguna Instagram dengan akun @widy_axcelya memberikan komentar mengenai hal ini.
Menurutnya, kursi gembreng asal Wonogiri banyak dibeli oleh orang-orang Bali sebagai perabotan di rumah maupun restoran mereka.
Mungkin saja dari Bali itulah kursi gembreng tersebut diekspor ke Korea Selatan.
Di tahun 1998, kursi gembreng memang banyak diproduksi dan digunakan sebagai kursi saat ada acara pesta di desa-desa Jawa Tengah.
"Dulu, satu kursi harganya Rp13 ribu saja, dan awalnya saya cuma bisa beli 300 buah," kata Sunardi seperti dilansir dari Solopos.
Kini Sunardi hanya memiliki 750 kursi gembreng, itu juga sudah tidak laris lagi.
Kursi gembreng dianggap terlalu kuno dan ketinggalan zaman.
Kursi-kursi milik Sekar Tanjung memang memiliki ciri khas dari cat kursi yang berwarna oranya dan tulisan Sekar Tanjung berwarna hitam.
Sunardi tahu bahwa itu kursinya juga setelah diberi tahu oleh rekan-rekannya mengenai foto Lee Eun Chae.
(Baca Juga :Demi Tembak Seorang Jenderal Vietcong, Sniper Ini Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari)