Film ini menampilkan kesaksian luar biasa dari anggota kelompok terakhir yang masih hidup.
Mereka termasuk korban selamat dari kamp Auschwitz Yehuda Maimon, Simcha Rotem, penyintas terakhir dari Warsaw Ghetto Uprising, dan Hasia Warshawski, seorang perempuan yang sangat trauma dengan kejadian pembantaian tersebut.
(Baca juga: Bukan Hanya Jet Tempur, Heli Tempur Pun Lahir Berkat Nazi Jerman)
Setelah bungkam sekian lama, sekitar tahun 1990-an, mereka akhirnya mau berbagi kepedihan.
Soal Holocaust, Yehuda Friedman menyebutnya dengan “Bahkan iblis pun tidak bisa membayangkannya.”
Setidaknya ada tiga hal yang ingin disampaikan film tersebut.
Pertama, para anggota kelompok rahasia itu menyusup ke saluran-saluran air di empat kota di Jerman untuk menyebar bubuk arsenik.
Kedua, bagaimana dua presiden Israel di masa depan, Chaim Weizmann dan Efraim Katzir, diklaim terlibat dalam membantu anggota kelompok rahasia itu mendapatkan racun.
Ketiga, bagaimana percobaan pembunuhan massal kedua—yang menargetkan sekitar 50 ribu perwira SS—mungkin ada yang berhasil.
“Kami bangga punya film ini…” ujar editor film tersebut, Rob Coldstream.
Dinah Lord dari Caravan Media yang juga anggota eksekutif produser film tersebut menambahkan, film ini menghadirkan cerita yang luar biasa yang hanya sedikit orang yang tahu.
(Baca juga: Nenek Sumilah yang Diusir Keluarganya Ini Menjual 3 Jaritnya Demi Beli Susu untuk Bayi yang Hendak Dibuang Ibunya)
Film ini, tambahnya, diceritakan dari sudut pandang orang pertama dari orang-orang yang terakhir selamat yang merasakan langsung.
Seperti yang kita semua tahu, Holocaust merupakan penganiayaan yang sistemik, tersetruktur, yang disponsori negara, yang telah menewaskan 6 juta orang Yahudi oleh rezim Nazi dan sekutunya di kamp-kamp kematian di seluruh Eropa.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR