Salah satu sosok yang berjasa dalam "perkenalan" gamelan dengan masyarakat Inggris adalah Rahayu Supanggah (63), maestro musik tradisional asal Solo yang pernah meraih penghargaan Komposer Terbaik lewat film "Opera Jawa" di Festival Film Asia 2006.
Pada 1987 silam, Supanggah memperkenalkan gamelan di Inggris. Tak dinyana, sambutannya begitu meriah. Para penonton dibuat terkagum-kagum dengan irama gamelan yang begitu damai dan khas.
Saking tertariknya, beberapa pihak, salah satunya Alec Roth tergoda untuk membentuk komunitas pecinta gamelan. Maka pada tahun itu juga berdirilah Southbank Gamelan London.
Komunitas tersebut kemudian berkembang menjadi yayasan dan terus membesar hingga saat ini. "Masyarakat Eropa tertarik dengan gemelan bukan hanya karena bunyi-bunyian yang dihasilkannya. Mereka justru lebih kagum dengan cara memainkannya," terang Supanggah sambil tersenyum simpul.
Berbeda dengan alat-alat musik lainnya, gamelan tidak bisa dimainkan sendiri-sendiri. Mulai dari gong, kendang, saron, hingga demung mesti dimainkan bersamaan baru tercipta sebuah harmoni. Dari sekian banyak jenis alat musiknya, tak ada satu pun yang menonjol dan diperbolehkan menonjol.
Cara bermain seperti itu jelas sangat menantang bagi orang-orang Eropa yang terkenal individualistis. Apalagi, dengan bermain gamelan, mereka bisa saling mengakrabkan diri antara satu dengan yang lain.
Salah satu warga Inggris yang tergila-gila pada gamelan adalah Cathy Eastburn.
Pada 2002, dia memutuskan terbang ke Solo untuk berguru dengan sejumlah maestro gamelan. Hingga pada suatu titik, Cathy menyadari bahwa gamelan mempunyai sebuah "kekuatan" tersembunyi yang dahsyat.
Tidak hanya mengajarkan kebersamaan, gamelan juga mengajarkan prinsip-prinsip hebat bagi kesehatan jiwa. Dengan rutin bermain gamelan, watak agresif bisa direduksi, kemampuan berkomunikasi meningkat, hingga jiwa menjadi lebih tenang.
Berlandaskan keyakinan itu, pada 2003 atau setelah kembali Inggris, Cathy membuat proyek yang dinamai Good Vibrations. Misi utamanya membantu dan memberikan terapi kepada para narapida di penjara-penjara Inggris. Harap Cathy, lewat terapi musik gamelan, sifat anarkis dan merusak para narapida tersebut bisa hilang atau setidaknya berkurang.
BACA JUGA: Kisah Nyata: Pengakuan Pria Panggilan Yang telah Meniduri 1.700 Wanita
Hingga 33 penjara
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR