Advertorial
Intisari-Online.com - Alergi terhadap debu atau dingin sudah sering kita dengar, tapi wanita cantik berumur 22 tahun asal Inggris ini mengidap Mast Cell Activation Syndrome (MCAS).
MCAS adalah gangguan imunologi yang menyebabkan gejala alergi yang parah karena sel mast bereaksi berlebihan terhadap pemicu seperti makanan atau cuaca.
Natasha Coates mengatakan kepada Barcroft TV "Sel Mast, yang hidup di sumsum tulang belakangnya dan mengelilingi semua organ utama bertanggung jawab untuk melepaskan hal-hal seperti histamin."
"Sel-sel di tubuhku bereaksi tidak tepat. Misalnya, saya makan sesuatu yang saya alergi sedikit itu akan melepaskan terlalu banyak zat kimia."
BACA JUGA:11 Tahun Menikah Tanpa Berhubungan Intim, Pasangan Berberat Badan Ekstrem Ini Akhirnya Lakukan Ini!
Reaksinya bisa bermacam-macam seperti panas, gatal, sangat lelah, bahkan dapat mengancam hidup karena lidah dan tenggorokan membengkak.
Natasha juga alergi terhadap air matanya sendiri, tumbuhnya rambut, perubahan cuaca, banyak jenis makanan juga proses pencernaan.
Saat rambutnya tumbuh, kulit kepalanya akan melepuh, merasa seperti terbakar dan menyebabkannya begitu menderita.
Hal tersebut membuatnya tidak memiliki pilihan, dia akan selalu botak.
Saat dia menangis juga air matanya menyebabkan ruam merah di wajahnya.
Suatu hari pernah dia memakan sandwich keju, keesokanharinya dia menderita rasa sakit hingga seperti akan membunuhnya.
Selainitu dia juga alergi terhadap produk mandi, produk kecantikan, deodoran, semprotan, make up yang berbeda, semua yang ada di sekitar rumah.
BACA JUGA:'Saya Disebut Gadis Nakal Hanya Karena Sering Berbicara Secara Terbuka Tentang Seks'
Natasha mengaku dia tidak dapat melakukan sebagian besar hal yang dilakukan orang lain seusianya.
Guna menghindari reaksi yang mungkin terjadi, Adele ibu Natasha, hanya memasak makanan aman tertentu dan membuat rumahnya sebersih mungkin untuk mengurangi paparan debu.
Dia juga memastikan bahwa siapa saja yang masuk harus mencuci tangan mereka sehingga tidak membawa infeksi masuk.
Kondisi ini baru dialami Natasha saat usianya 18 tahun, dan butuh 2 tahun untuk mengetahui kelainannya tersebut.
Kelainan yang diderita tidak membuat Natasha menutup diri, dia telah menggeluti dunia senam sejak 8 tahun.
Meskipun awalnya penyakitnya mengganggu hobinya tersebut, sebisa mungkin dia akan melakukannya.
"Senam untuk saya adalah terapi. Itu membuat saya waras dan juga membantu kemampuan fisik saya".
Sekarang dia juga mencoba meningkatkan kesadaran akan MCAS dan bagaimana hal itu mempengaruhi penderitanya.
Tujuan utamanya adalah agar orang-orang mengakui bahwa tidak semua cacat itu terlihat.
BACA JUGA:Advent Bangun, Jadi Atlet Karate Setelah Babak Belur Dihajar 30 Preman Tanjung Priok yang Beringas