Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang ibu tentunya akan sangat sibuk dengan pekerjaan rumahnya.
Karena kesibukan di luar rumah juga, beberapa wanita bahkan berharap untuk bisa menghindari pekerjaan rumahnya.
Namun, apa jadinya bila seorang ibu harus menghindari pekerjaan rumah tangga karena penggunaan produk pembersih sehari-hari bisa saja membunuhnya.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Mary-Grace Milner dari Rochford di Essex punya alergi terhadap produk pemutih danpembersih lainnya sehingga sedikit saja bau bisa memicu reaksi alergi yang parah.
BACA JUGA:Benalu, Tumbuhan ‘Terkutuk’ yang Tak Tahu Malu tapi Andal Obati Alergi dan Kanker
Gejala yang ditimbulkan meliputi kulit yang meradang, naiknya tekanan darah dan penglihatan kabur.
Akibat intoleransi kimia langka (Multiple Chemical Sensitivity), Nyonya Milner bahkan tidak bisa menginjakkan kaki di bagian sabun pembersih di supermarket.
Wanita berusia 40 tahun ini pertama kali terkena penyakit tersebut pada November 2010 ketika sebuah sapuan anti bakteri memicu penglihatan kabur dan paru-paru yang sakit.
Reaksi yang aneh tersebut memaksanya mengubah setiap aspek kehidupnya.
Dia harus membuang barang seperti pembersih karpet, deodoran dan pasta gigi karena khawatir akan memicu reaksi yang bisa melemahkan.
Mary memiliki daftar 400 produk pembersih dan perawatan pribadi yang perlu hindari.
BACA JUGA:Seprai yang Jarang Diganti Bisa Jadi Sumber Alergi Lo!
Dia cenderung menjauhi lorong-lorong kimia di setiap toko.
Saat penyakitnya kambuh, Marry mendapati penglihatan kabur, pendarahan hidung yang parah, paru-paru yang sakit dan batuk, kadang-kadang pada saat bersamaan.
Kebanyakan wanita berpikir kedengarannya bagus untuk memiliki alasan medis untuk tidak melakukan pekerjaan rumah tangga, tapi ini bisa membuat hidup sangat sulit saat Anda menjadi ibu yang sibuk.
Mary juga berkata bahwa matanya menjadi bengkak, penglihatan menjadi kabur dan scarily nafas saya melambat ke bawah.
BACA JUGA:Waspadalah, Ada Jutaan Binatang Kecil yang Hidup dan Mati di Bantal Kita, Bisa Menyebabkan Alergi
Hal ini seperti tenggorokannya tertutup dan sulit bernapas.
Mary benar-benar tidak bisa berada di gedung yang sama dengan bahan kimia.
Kondisi ini membuat dokter bingung pada awalnya dan baru setelah mengunjungi homoeopati, yang melihat gejalanya, akhirnya dia didiagnosis dengan Multiple Chemical Sensitivity.
Tubuh Mary tidak pernah terasa benar dan tidak diragukan lagi bahwa penyebabnya adalah penyebabnya adalah bahan kimia.
Lindsey McManus, dari Allergy UK, mengatakan bahwa ini adalah penyakit abad ke-21.
Beberapa Sensitivitas Kimiawi adalah kondisi kronis dan biasanya terjadi sebagai respon terhadap paparan kimia.
BACA JUGA:Alergi Udang? Tenang, Ternyata Solusinya Ada di Dapur Anda!
Seringkali orang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah yang tidak dapat mengatasi kekerasan bahan kimia.
Mary telah memperbaiki kondisinya dengan menggunakan semua produk alami dan organik serta beralih ke homeopati dan akupunktur.
Saat membersihkan toilet, Mary mencampur beberapa bikarbonat soda dan cuka, dan bukannya menyemprotkan cairan pembersih toilet kimia.
Meski sudah dikenali penyakitnya, Mary masih mengalami kesulitan meyakinkan dokter bahwa produk sehari-hari menyebabkan reaksi.
Harusnya penyakit tersebut bisa dikenali dengan benar, namun tidak ada tes darah yang bisa membuktikan penyakit tersebut karena intoleransi kimia.
Mary memiliki intoleransi yang parah terhadap produk berbasis petrokimia, jadi setiap bahan pembersih, semprotan kamar dan bahkan produk seperti make-up bisa menimbulkan reaksi.
Nah, apakah sekarang Anda masih berpikir untuk menghindari pekerjaan rumah seperti Mary.
BACA JUGA:Duh! Gara-gara Terkena Penyakit Langka, Ibu Ini Alergi pada Bayi yang Dikandungnya Sendiri