Intisari-Online.com - Alergi terhadap salah satu makanan tak perlu lagi menghindari makanan yang menyebabkan alergi itu sepenuhnya. Menurut sebuah presentasi pada Annual Scientific Meeting American college of Allergy (ACAAI), Anda mungkin tidak lagi harus menghindari makanan tersebut sama sekali."Bagian yang berbeda dari makanan mungkin memiliki tingkat alergi yang berbeda. Misalnya, seseorang yang alergi terhadap telur mungkin bisa menerima kuning telur tanpa alergi, namun tetap harus menghindari putih telurnya," kata Sami Bahna, MD, ahli alergi dan Mantan Ketua ACAAI.Dalam presentasinya, Dr Bahna mencatat tidak hanya bagian-bagian tertentu dari makanan yang aman untuk dimakan penderita alergi makanan, tetapi juga ada pengganti yang bisa dimakan."Hanya karena seseorang alergi terhadap susu sapi, tidak berarti mereka alergi terhadap susu dari semua hewan lain. Penderita mungkin harus menghindari beberapa makanan yang menyebabkan kekurangan gizi. Tapi, ada pengganti yang bisa dimakan tanpa efek samping," tukas Dr Bahna.Hubungan dengan Alergi LainSementara itu, beberapa kepekaan terhadap makanan juga dapat memprediksi alergi makanan lainnya. Berbagai jenis buah-buahan dan ikan sering bisa memiliki reaktivitas silang yang cukup besar, yang berarti mungkin ada beberapa jenis yang perlu dihindari.Buah rosaceae, termasuk apel, almond, pir, dan stroberi menunjukkan reaktivitas silang. Tidak hanya itu, krustasea seperti udang dan lobster, atau moluska seperti kerang dan cumi-cumi juga bisa memiliki reaktivitas silang. Dapat disimpulkan, seseorang yang alergi terhadap udang lebih mungkin juga alergi terhadap cumi-cumi. (Rangga Rahadiansyah)Sumber: Science Daily