Advertorial

Nahas! Gara-gara 'Selfie', Sepasang Kekasih Asal Lombok Ini Meninggal Dunia Terempas Ombak

Tatik Ariyani

Editor

Dedy Suriadi dan Eka Darmayanti ditemukan tewas setelah terempas saat selfie di Pantai Telawas. Jasad Eka ditemukan hari Minggu sedang jasad Dedy baru ditemukan tanggal 16 Januari.
Dedy Suriadi dan Eka Darmayanti ditemukan tewas setelah terempas saat selfie di Pantai Telawas. Jasad Eka ditemukan hari Minggu sedang jasad Dedy baru ditemukan tanggal 16 Januari.

Intisari-Online.com - Dedy Suriadi dan Eka Darmayanti, sepasang kekasih, ditemukan tewas setelah terempas dan terseret arus saat swafoto di Pantai Telawas di Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (14/1/2018).

Keduanya ditemukan tewas dalam waktu yang berbeda. Jasad Eka ditemukan pada hari Minggu, sedangkan jenazah Dedy baru ditemukan pada 16 Januari 2017.

“Seumpama keranda jenazah itu bisa saya pikul sendiri, saya bersedia mengusungnya sendiri,” ungkap Marwan Sugandi saat mengantar jenazah Eka, mantan kekasihnya, ke pemakaman umum di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Senin (15/1/2018).

Eka adalah mahasiswi semester 5 jurusan D3 Perpajakan Universitas Mataram dari Dusun Karang Daye, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, yang menjadi korban ganasnya empasan ombak Pantai Telawas bersama kekasihnya, Dedy, saat keduanya melakukan swafoto di bebatuan yang kerap diempas gelombang.

BACA JUGA:Seram! Inilah yang Terjadi pada Otak Kita Jika Kita Sumbangkan ke Bank Otak

Marwan mengaku sangat sedih karena baginya Eka adalah sosok yang spesial. Meski sudah mantan, hubungan mereka selama lima tahun membekas dalam baginya.

Di mata Marwan, Eka adalah sosok perempuan yang setia, baik, penyabar, periang dan tidak suka diduakan. Eka juga orang yang to the point menunjukkan perasaannya, rasa sayang maupun cemburu.

“Dulu, kalo dia melihat saya dekat dengan perempuan lain, dia pasti meminta penjelasan ke saya. Biar semua jelas, biar hubungan kami jelas,” ujar lelaki 22 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai polisi.

Marwan mengenang perhatian Eka kepada dirinya. Dia mengaku, Eka sering menjenguknya, ketika sedang menjalani pendidikan di Polda Mataram dan mengantarkan marwan nasi dan mencuci pakaiannya. Menurut Marwan, Eka juga sangat suka jalan-jalan.

BACA JUGA:Tiap Malam Pria ini Berjalan Mendatangi Stasiun, yang Ia Cari Sungguh Membuat Kita Malu!

“Eka itu cewek yang senang diajak liburan, tetapi ketika liburan sama saya, saya dan dia hanya pergi ke tempat-tempat biasa saja, seperti Pantai Ampenan, Air Terjun Benang Setukel dan Taman Narmada. Tapi itu pun jarang-jarang,” kata Marwan.

Belakangan, Eka semakin intens jalan-jalan setelah menjalin hubungan asmara atau berpacaran dengan Dedy. Dedy memang senang menjelejah tempat-tempat wisata yang sedang populer.

“Setelah berpacaran dengan Dedy Suriadi. Hampir setiap hari libur, Eka pergi ke destinasi wisata yang tengah booming saat ini dengan Dedi,” tutur Nanang (24), sepupu Eka Darmayanti.

Dedy yang romantis telah pergi.

BACA JUGA:Ngeri! Inilah 6 Operasi Plastik Paling Terkenal dan Sering Dilakukan di Korea Selatan

Setelah hilang pada Minggu (14/1/2018), jenazah Dedy baru ditemukan pada hari Selasa sekitar pukul 08.00 Wita. Tangis histeris keluarga pecah ketika mobil Basarnas yang membawa korban sampai di rumah duka.

Keluarga korban tidak mengizinkan pelayat melihat kondisi jenazah karena kondisi jenazah yang sudah terendam selama 3 malam di air laut.

Upacara pemakaman Dedi dilakukan secepat mungkin di pemakaman umum Desa Kawo pada pukul 12.00 Wita. Dia dimakamkan di pemakaman yang sama dengan kekasihnya, Eka, meski selisih waktu sehari.

Kerabat, teman kuliah dan teman SMA ikut menghadiri pemakaman Dedi.

BACA JUGA:Halliburton, Industri Tentara Bayaran Termakmur di Dunia karena Paling Dimanja Amerika tapi Juga Paling Banyak Kehilangan Nyawa

Bagi para pemuda Desa Kawo, sosok Dedy dikenal aktif dalam setiap kegiatan kepemudaan yang diselenggarakan oleh forum pemuda atau Karang Taruna Desa Kawo.

“Saya sebagai salah satu sahabat Dedy merasa kehilangan Dedy, sosok pemuda yang selalu paling antusias jika ada kegiatan-kegiatan kepemudaan di desa kami,” kata Gede Mulawarman (22), tetangga Dedy. Selain itu, lanjut dia, Dedy juga dinilai sebagai pemuda yang romantis. Hal itu terlihat dari video-video yang kerap diunggahnya di media sosial, mulai dari video yang berisi fotonya dan kekasihnya, curhatannya kala gembira ataupun galau, serta videonya bersama Eka pada hari Valentine.

Dedi juga kerap mengabadikan momen-momen kebersamaannya dengan Eka ketika berlibur bersama di Lombok dalam video pendek dan foto yang diunggah di akun Instagram dan Facebook miliknya.

BACA JUGA:7 Fakta Mengejutkan Ini Bukti bahwa Jepang Memang Negara yang Punya Etika Tinggi!

Sehari-hari, pemuda Dusun Bumi Gora, Desa Kawo, ini bekerja sebagai sales shampo. Hubungannya dengan Eka baru berjalan sekitar dua tahun semenjak dia lulus kuliah dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Karena memiliki ketertarikan yang sama dalam hal berpetualang, hubungan Dedy dan Eka makin kuat. Keluarga juga sudah berharap hubungan asmara keduanya bisa berlanjut ke pernikahan setelah Eka lulus kuliah.

Cinta mereka kini terukir abadi di bibir pantai berbatu karang yang berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik.

BACA JUGA:Terganggu dan Risi dengan Tungau Kasur? Gunakan 5 Cara Alami Ini Untuk Mengusirnya

(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Asmara Sepasang Kekasih yang Tewas di Pantai Telawas karena "Selfie"")

Artikel Terkait