Advertorial

Sempat Dicurigai sebagai Keturunan Yahudi, Jenderal Nazi Ini Justru Jadi Dalang Penjagal Komunitas Yahudi

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Orang yang memperoleh julukan mengerikan sebagai “dalang penjagal jutaan orang Yahudi” itu adalah Reinhard Tristan Eugen Heydrich.

Dilahirkan pada 7 Maret 1904 di Halle an der Saale, Jerman, dari keluarga pemusik, Heydrich adalah sosok yang suka berpenampilan rapi, santun, dan berkepribadian baik.

Tahun 1922 ia masuk Akademi AL di Kiel dan tahun 1926 sebagai letnan bertugas di kapal tempur Schleswig-Holstein.

Namun reputasinya tidak begitu baik, termasuk dalam hubungan dengan kaum wanita. Tahun 1931 dia pun dikeluarkan dari AL.

(Baca juga:(VIDEO) Profesor Norman G. Finkelstein, Yahudi Korban Holocaust yang Begitu Gigih Membela Palestina)

(Baca juga: Otak Saling Terhubung Seperti WiFi, Itulah Alasan Kita Punya Firasat)

Tetapi tahun itu juga dia mulai membangun kariernya lewat Partai Nazi, dengan ikut membangun dinas intelijen SS dan menjadi dekat dengan Heinrich Himmler, bos SS.

Heydrich tumbuh sebagai seorang Nazi yang fanatik. Kariernya dalam SS meningkat cepat, tahun 1934 telah berpangkat letnan jenderal SS.

Tahun 1936 memimpin Sipo atau polisi keamanan yang kemudian ditingkatkan menjadi RSHA (Reichssicherheitshaumptant) atau Badan Keamanan Pusat Reich.

Sebagai kepala RSHA, maka Heydrich menguasai Gestapo (polisi rahasia) dan Kripo (polisi kriminal), di samping dinas intelijen SS.

Begitu berkuasanya dia sehingga memiliki data, bukan hanya kaum Yahudi, komunis, dan yang dianggap musuh Jerman Nazi lainnya, namun juga para pesaing kekuasaannya.

Dia ikut dalam merekayasa kejatuhan para jenderal yang tidak disenangi Hitler, seperti Marsekal Blomberg, dan Jenderal Fritsch.

Heydrich juga mendalangi serangan buatan terhadap stasiun radio Gleiwitz yang dijadikan pemicu serangan Jerman terhadap Polandia pada 1 September 1939, yang menyulut PD II.

(Baca juga:Punya Kelainan Seksual, 'Janda Jagal' Paling Jahat dalam Tragedi Holocaust Ini Ditakuti Penghuni 'Kamp' Konsentrasi)

(Baca juga:Terowongan yang Digali dengan Sendok Ini Gambaran Upaya Yahudi Jerman Lolos dari Holocaust)

Ketika protektor Bohemia dan Moravia, Baron Konstantin von Neurath, dianggap lemah dalam menghadapi perlawanan di bekas Cekoslovakia itu, maka Heydrich pada September 1941diangkat sebagai wakilnya.

Tapi dengan kekuasaan riil ada di tangan Heydrich.

Dengan kebrutalan yang tak kenal ampun, dia dapat menumpas aksi perlawanan para pejuang Cekoslovakia.

Tak heran apabila dalam waktu singkat dia telah mendapat berbagai julukan, seperti Si Jagal dari Praha, Si Algojo Gantung, Binatang Berambut Pirang, dan sebagainya.

Heydrich pulalah yang memimpin rapat rahasia mengenai “Final Solution” terhadap bangsa Yahudi di wilayah pendudukan Jerman.

Solusi final untuk pemusnahan orang Yahudi ini dirumuskan pada Konferensi Wannsee pada 20 Januari 1942.

Dalam rapat itu, Heydrich dibantu oleh Adolf Eichmann sebagai sekretaris rapat.

Sekalipun penampilannya yang sempurna sebagai orang Jermandengan rambut pirang, atletis, bermata biru, berbakat musik dan lain-lain sebagai ciri positif bangsa Arya, namun Reinhard Heydrich tak lepas dari desas desus bahwa dia sebetulnya memiliki darah Yahudi.

Sehingga untuk melawan isu itu, demikian para pengamat, dia melakukan kompensasi dengan berbagai tindakannya yang kejam dan tak terduga.

Rumor keyahudiannya itu diduga disebarkan oleh lawan-lawan politiknya, termasuk dari Laksamana Wilhelm Canaris, kepala Abwehr atau dinas intelijen militer Jerman.

Pakar rasial Nazi Dr. Achim Gercke yang melakukan penelitian menyimpulkan, Heydrich “benar-benar orang Jerman asli dan tidak tercemar darah Yahudi atau bangsa berwarna lainnya.”

(Baca juga:Francine Christophe, Penyintas Holocaust yang Mengenang Banyaknya Kebaikan di Kamp Konsentrasi Nazi)

(Baca juga:Korban Selamat Holocaust Tertua Akhirnya Meninggal Dunia)

Heydrich terluka dalam serangan penyergapan di Praha yang dilakukan oleh para pejuang Cekoslovakia pada 27 Mei 1942 lewat Operasi Anthropoid.

Satu minggu kemudian pada 4 Juni dia tewas akibat luka-lukanya.

Jerman Nazi marah, dan sebagai pembalasan maka desa Lidice dan Lezaky dibumihanguskan, penduduk prianya yang berusia 16 tahun ke atas dieksekusi (jumlahnya 192 orang).

Karena untuk meghemat peluru sisanya dideportasi atau masuk kamp konsentrasi.

Artikel Terkait