Dilansir dari situs The Coverage.my, Jumat (5/1/2018), postingan Mohd Fadli pun mendapat perhatian luas di dunia maya, dan disebar lebih dari 13.000 kali.
Ribuan warga Facebook setuju dengan apa yang dikatakan oleh guru tersebut, dan juga mendesak para orangtua lebih peduli.
Mohd Fadli menambahkan, bahwa orangtua sebenarnya tidak dibolehkan untuk duduk di kantin selama jam istirahat. Itu adalah aturan yang jelas di banyak sekolah.
Meskipun demikian, ada pengecualian bila kantin tidak sedang ramai dengan murid.
“Banyak sekolah yang membiarkan orangtua mengikuti anaknya ke sekolah di hari pertama, bahkan saat jam istirahat,” kata Mohd Fadli.
“Aku paham situasi mereka karena anak mereka belum pernah mengenal lingkungan, bagaimana mengatur uang mereka, dan menerima kembaliannya.”
Ia menambahkan, tidak masalah mereka membayarkan makanan anak mereka dan bersamanya di kantin.
Namun, masalahnya adalah ketika para orangtua mulai menguasai tempat dan menyebabkan murid lainnya tidak kebagian tempat lainnya untuk duduk.
Banyak dari mereka memutuskan untuk tidak makan dan akhirnya kelaparan begitu jam istirahat berakhir.
Guru muda itu kemudian menasihatkan orangtua dari murid yang masih muda.
Ia bilang, “Cobalah berpikir, para orangtua, jika anakmu yang tidak dapat makan.”
Anak itu pulang ke rumah dan mengatakan bahwa mereka kelaparan karena mereka tidak dapat tempat untuk duduk akibat dikuasai oleh orangtua lainnya.
“Anda pasti akan merasa kesal, kan? Jika hal itu dirasakan, bayangkan bagaimana rasanya para murid yang kelaparan,” kata Mohd Fadli.
Itu sebabnya, guru itu meminta untuk selanjutnya para orangtua jangan duduk di kursi kantin selama jam istirahat.
Mereka hanya boleh berdiri di samping kursi yang diduduki anak mereka. Dengan demikian murid lainnya bisa menggunakan tempat itu untuk makan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR