“Keuntungan terapi urine ini adalah kesangat-sederhanaannya, sehingga seseorang dapat memahaminya tanpa perlu dijelaskan. Terapi ini tidak spesifik bagi tiap penyakit, tapi spesifik bagi kesehatan,” begitu tulis John W. Armstrong dalam buku Air Kehidupan, Penyembuhan Dengan Terapi Urine (PT Gramedia Pustaka Utama, 1998).
(Baca juga: Bagaimana Rasanya Bir yang 'Dibuat' dari Air Kencing Manusia? )
(Baca juga: Sehat dengan Minum Air Kencing: Ada Kandungan Hormonnya Juga)
Berdasarkan pengalaman empiris, urine menunjukkan khasiat menyembuhkan berbagai penyakit, dari penyakit sepele macam kurap hingga penyakit serius macam jantung koroner, stroke, dan kanker.
Begitu luasnya cakupan penyakit yang bisa disembuhkan, sampai ada orang yang menyebut "pipis" sebagai "air kehidupan".
Sebelum jadi perbincangan ramai sekarang ini pun, pada edisi Juli 1994 Intisari pernah menurunkannya sebagai laporan.
Memang penelitian klinis belum pernah dilakukan.
Namun, bukan berarti tidak ada dokter yang mencobanya.
Beberapa dokter di Indonesia telah mencoba urine untuk mengatasi beberapa jenis gangguan kesehatan, meskipun secara sembunyi-sembunyi.
Bahkan, di luar negeri justru dokterlah yang mengibarkan terapi ini.
Di Jepang umpamanya, Dr. Ryoichi Nakao, kepala kesehatan bala tentara Jepang ketika PD II, menganjurkan kepada pasukan yang dikirim ke negara jajahan seperti Kamboja, Vietnam, Birma, sampai Indonesia, agar tidak panik bila kehabisan obat.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR