Advertorial

Inilah Sesi yang Paling Ditunggu-Tunggu Prajurit TNI Saat Sedang Latihan Tempur

Ade Sulaeman

Editor

Kadang untuk mengobati rada bosan karena menunya makanan kalengan, banyak prajurit yang secara diam-diam membekali diri dengan mie instan.
Kadang untuk mengobati rada bosan karena menunya makanan kalengan, banyak prajurit yang secara diam-diam membekali diri dengan mie instan.

Intisari-Online.com - Setiap pasukan TNI melakukan latihan tempur dalam bentuk apa pun di medan perang mana pun salah satu hal pokok yang tidak bisa diabaikan adalah logistik.

Logistik untuk latihan tempur pasukan TNI ada dua macam. Yakni, pertama logistik berupa bahan bakar, amunisi, suku cadang, obat-obatan, dan lainnya untuk kepentingan tempur.

Kedua logistik berupa bahan makanan dan minuman untuk kepentingan menjaga stamina para prajurit yang sedang latihan tempur.

Logistik bahan makanan dan minuman ini bisa dibawa langsung oleh setiap prajurit TNI yang sedang latihan tempur, biasanya berupa makanan dalam kaleng steril T-2 dan minuman dalam pemples.

(Baca juga: Perang Enam Hari, Mengingat Kembali Sejarah Jatuhnya Yerusalem ke Tangan Israel)

Tapi kadang untuk mengobati rada bosan karena menunya makanan kalengan, banyak prajurit yang secara diam-diam membekali diri dengan mie instan.

Tapi jika latihan tempur yang diselenggarakan menu makannya disajikan oleh dapur umum maka setiap tiba jam makan semua pajurit berkumpul untuk menikmati makanan.

Semua menu makanan dimasak oleh regu yang sedang bertugas karena pada dasarnya semua prajurit TNI dilatih untuk mahir memasak dan bisa menentukan makanan yang bergisi meskipun sedang bertempur di tengah hutan.

Maka pada acara latihan tempur yang diselenggarakan prajurit TNI, ada satu sesi yang paling ditunggu, yaitu ‘’isoma’’ (istirahat sholat dan makan siang).

Menu makan siang biasanya lebih lengkap dibanding makan pagi atau sore. Selain itu prajurit juga bisa punya waktu istirahat sejenak dan menjalankan ibadah.

Para prajurit yang sedang latihan tempur ketiba tiba waktunya untuk isoma biasanya sudah memiliki naluri untuk secara tak sengaja berkumpul dalam formasi siap-siap isoma.

Para pilot tempur TNI AU yang sedang latihan terbang di udara ternyata juga memiliki naluri yang sama.

Sesama pilot dan pengendali latihan di darat juga saling mengingatkan jika tiba waktunya untuk isoma.

Acara isoma akan menjadi lebih menarik jika berlangsung pada hari Jumat karena semua pilot atau prajurit TNI lainnya yang beragama Islam diharuskan sholat Jumat.

Sedangkan yang beragama non muslim juga diharuskan beribadat dalam waktu yang agak panjang.

Prajurit TNI memang sengaja dibentuk menjadi pasukan tempur profesional sekaligus proporsional, selain memiliki fisik tangguh juga iman yang teguh.

(Baca juga: Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian)

Artikel Terkait