Advertorial

Inilah Aina Gamzatova, Perempuan Muslim yang Siap Menantang Vladimir Putin dalam Pemilihan Presiden Rusia

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Setelah Ksenia Sobchak, satu lagi perempuan yang siap menantang petahana Vladimir Putin dalam pemilihan Presiden Rusia, tahun 2018 ini.

Dia adalah Aina Gamzatova, seorang perempuan muslim Rusia.

Gamzatova mendeklarasikan pencalonannya di Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan Sabtu (30/12).

Gamzatova bakal bertarung memperebutkan kursi nomor satu Rusia dari jalur independen.

(Baca juga:KGB, Dinas Rahasia Rusia Sekaligus Kawah Candradimuka Vladimir Putin yang Lebih Kejam dari CIA)

(Baca juga:Vladimir Putin Ulang Tahun ke-65, Tapi Malah Mendapat ‘Hadiah’ Demo Dari Warganya)

“Pernyataan Aina Gamzatova sebagai kandidat pilpres Rusia mendapat dukungan 542 orang,” kata juru bicara Gamzatova, Gurizad Kamalov, dilansir TASS.

Perempuan 46 tahun itu adalah pemilik jaringan media Muslim terbesar Rusia, Islam.ru, yang mencakup televisi, radio, dan media cetak.

Gamzatova menikah dua kali. Yang pertama bernama Said Muhammad Abubakarov.

Abubakarov tewas ketika mobil yang ditumpanginya meledak 1998. Pelakunya hingga saat ini belum pernah ditemukan.

Suami kedua Gamzatova, Akhmad Abdulaev, adalah seorang Mufti Dagestan.

Meski begitu, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera pada Minggu (31/12), pencalonan Gamzatova menuai pro dan kontra.

“Saya melihat Gamzatova hanya berusaha menggunakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara Rusia,” ucap Aisha Anastasiya Korchagina sebagai pihak pendukung.

(Baca juga:Gaya Perdana Menteri Mongolia Ini Sekilas Mengingatkan Kita pada Vladimir Putin)

(Baca juga:Terus Disudutkan, Vladimir Putin Usir Ratusan Diplomat AS di Negaranya. Amerika pun Geleng-geleng Kepala)

Meski banyak yang menyebutnya susah menang, Gamzatova diprediksi akan menyulitkan petahana.

Ada sekitar 20 juta muslim yang tinggal di Rusia.
Zakir Magomedov, seorang blogger populer di Dagestan menjelaskan, kans Gamzatova untuk menang di pilpres 2018 sangat sulit.

“Terlalu konyol jika mendiskusikannya secara serius,” ujar Magomedov kepada Al Jazeera.

Namun, ulas Magomedov, Gamzatova bakal menjadi lawan paling sulit yang pernah dihadapi Putin.

Magomedov memprediksi Gamzatova bakal meraup suara signifikan di Dagestan dan Kaukasus Utara.

"Setidaknya, Putin tidak akan menerima kemenangan hingga 146 persen seperti yang sudah-sudah,” kata Magomedov menyindir persentase kemenangan yang selalu didengungkan loyalis Putin tersebut.

Pakar Kaukasus dan Direktur lembaga think-tank Rusia, Pusat Pencegahan dan Analisis Konflik, Ekaterina Sokirianskaia menyebut, pencalonan Gamzatova membuat pilihan pemilik suara tidak didominasi pria.

Seperti disinggung di awal, selain Gamzatova, perempuan lain yang bakal bertarung di pilpres Rusia adalah Ksenia Sobchak.

“Semakin beragam kandidat, apalagi perempuan, hal itu bakal semakin baik,” ulas Sokirianskaia.

Kita lihat saja bagaimana kans Gamzatova di pemilu Rusia 2018 ini.

(Baca juga:Teori Konspirasi Menyebut Vladimir Putin adalah Drakula yang Abadi?)

Artikel Terkait