Advertorial
Intisari-Online.com - Setiap orang sesekali memiliki mimpi buruk dalam tidurnya.
Namun, jika mengalami hal yang sama berulang-ulang, mungkin menandakan bahwa sesuatu yang spesifik hilang dalam kehidupan sehari-hari, demikian menurut sebuah penelitian baru.
Pria dan wanita yang mengalami mimpi buruk berulang-ulang akan merasa frustasi dan tidak kompeten di siang hari, sedang yang tidak akan merasa puas dan terkendali.
Penelitian lain menunjukkan bahwa emosi positif atau negatif terbawa dalam mimpi, dan mimpi buruk dapat mewakili sisa pengalaman buruk yang diproses.
BACA JUGA:Semua Orang Lahir Original tapi Kebanyakan Mati Sebagai Tiruan
Penulis utama Netta Weinstein, dosen senior psikologi di Universitas Cardiff di Inggris, ingin mengetahui apakah kurangnya tiga kebutuhan psikologis dasar - otonomi, kompetensi dan keterkaitan - dapat membawa manusia dalam mimpi buruk.
Untuk mengetahui, mereka meminta 200 orang untuk menyelesaikan survei tentang betapa frustrasinya atau puasnya mereka dengan berbagai aspek kehidupan, bersamaan dengan mimpi yang sering mereka alami.
110 orang lainnya diminta untuk menyimpan catatan harian mimpi dan menanggapi kuesioner psikologi selama tiga hari.
Kedua eksperimen tersebut menunjukkan kaitan antara kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi, frustrasi dengan pengalaman hidup dan tema mimpi negatif, termasuk mimpi yang melibatkan emosi yang ketakutan, sedih atau marah.
BACA JUGA:Tiga Wanita Indonesia Masuk Daftar 100 Perempuan Berwajah Tercantik 2017, Salah Satunya Raisa
Orang-orang dalam penelitian tiga hari itu melaporkan mimpi buruk terjadi berulang-ulang ketika mereka mengalami lebih banyak frustrasi, dibandingkan dengan hari mereka merasa lebih baik dengan kehidupan mereka.
Ini menunjukkan bahwa kebutuhan sehari-hari yang tidak terpenuhi benar-benar mempengaruhi mimpi.
Weinstein mengatakan penelitiannya membuat titik yang lebih luas tentang kesehatan mental dan harus mengirim pesan kepada orang-orang yang merasa dirinya frustrasi, kesepian, tidak kompeten atau tidak berdaya.
Ini adalah rangkaian penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa pengalaman ini sangat berbahaya, bukan hanya menyebabkan kurangnya kemampuan di siang hari, tapi juga kemampuan untuk tidur nyenyak di malam hari.
BACA JUGA:Tak Disangka! Krokot yang Sering Dianggap Gulma ini Ternyata Ampuh Tanggulangi Stroke
Pada titik ini, kita dapat secara definitif mengatakan bahwa perasaan tidak kompeten tidak baik untuk seseorang.
Seseorang yang sering mengalami mimpi buruk sebaiknya menemukan cara agar merasa lebih memberi nilai, percaya diri dan terhubung dengan orang dan tentang hal yang kita pedulikan.
Mungkin hal itu dapat membantu kita mengurangi atau bahkan menghilangkan mimpi buruk kita.
BACA JUGA:Catat! Ingin Pakaian Rapi Sempurna, Cobalah 8 Langkah Menyetrika yang Benar Ini