Jika dan ketika ada kecocokan, penumpang hamil akan menerima pemberitahuan pada ponsel mereka, lalu peta tempat duduk memandu mereka pada tempat penumpang lain yang bersedia memberikan tempatnya.
Juru bicara Dai Nippon Printing (perusahaan yang menguji layanan kereta bawah tanah) mengatakan bahwa hal ini mungkin khusus untuk Japan tetapi beberapa orang ragu untuk bicara pada seseorang yang mungkin membutuhkan tempat duduk.
Banyak orang juga sering melihat layar smartphone mereka dan tidak cepat menyadari apabila ada seseorang yang membutuhkan tempat duduk berdiri di sebelahnya.
BACA JUGA: Inilah 6 ‘Kecelakaan’ yang Terjadi Akibat Berhubungan Seksual dengan Cara Aneh Menurut Dokter UGD
Fitur permintaan tempat duduk juga akan tersedia untuk penumpang usia lanjut juga difabel.
Layanan tersebut mulai diujicobakan di Tokyo pekan lalu, namun tidak jelas kapan akan menjadi fitur permanen pada kereta bawah tanah.
Jika aplikasi ini gagal, maka gagasan kuno untuk memperhatikan sesama penumpang yang membutuhkan dan menawarkan tempat duduk sebelum diminta.
Tapi pertama-tama, penumpang akan selalu melihat pada ponsel mereka.
Mungkin gagasan penggunaan aplikasi tersebut bisa diterapkan di Indonesia agar kaum prioritas mendapatkan tempat duduk lebih cepat.
BACA JUGA: Ethel Rosenberg, Wanita Yahudi Miskin yang Harus Meregang Nyawa di Kursi Listrik Akibat Tuduhan AS
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR