SGR-A1 sudah digunakan di Israel dan perbatasan Korsel-Korut.
Korea Selatan menyangkal mengaktifkan mode otomatis yang memungkinkan mesin memutuskan siapa yang harus dibunuh dan siapa yang tidak boleh dibunuh.
Sebagai gantinya, mesin berada dalam mode semi otomatis, di mana ia mendeteksi target dan memerlukan persetujuan dari operator manusia untuk meluncurkan tembakan.
3. Dalam Peperangan Robot Dapat Tiba-tiba Memihak Lawan
Baca Juga: Benarkah para Jenius Seperti Einstein Lebih Suka Menyendiri? Mari Kita Lihat Sejarahnya
Baca Juga: Moh. Roem: Mengapa Saya Tidak Membenci Soekarno Meski Saya Ditahan Tanpa Diadili?
Pada tahun 2011, Iran menangkap dronen RQ-170 Sentinel milik militer Amerika Serikat.
Beberapa ahli AS mengklaim itu bukan miliknya, tapi mereka tidak mencoba untuk menembaknya.
Jadi apa yang terjadi? Drone yang dilengkapi GPS semuanya berbasis komputer, dan memungkinkan terkena hack.
Begitu juga robot perang, tentara musuh akan mencoba meng-hack mereka dan menggunakannya untuk melawan balik musuh.
2. Mesin Akan Merebut Pekerjaan Manusia
Tidak diragukan lagi, mesin akan mengambil alih pekerjaan kita suatu hari nanti.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR