(BACA JUGA : Parah, Klinik Ini Tawarkan Bantuan Untuk Bunuh Diri, Sambil Patok Tarif Ratusan Juta Pula )
2. Ada peternakan yang mengembang biakkan beruang
Di China, beberapa peternakan empedu ini mengembangbiakkan beruang.
Alih-alih untuk menjaga populasinya di alam terbuka, nantinya anak-anak beruang ini juga hanya dikurung dalam kandang untuk diekstrak empedunya.
Bayi-bayi beruang tidak pernah dikembalikan ke alam terbuka, sehingga akan berakhir tragis di dalam industri ini.
3. Vietnam mulai melarang praktik ekstraksi empedu
Vietnam, setelah sekian lama mengambil langkah berani dengan merilis perintah larangan beroperasi bagi peternakan empedu beruang dan melarang praktik pengobatan tradisional meresepkan empedu beruang sebagai obat.
Tahun 2006 kemarin, pemerintah Vietnam mulai merazia berbagai peternakan empedu beruang dan targetnya di tahun 2020 nanti Vietnam telah benar-benar bersih dari peternakan empedu.
Beruang-beruang ini nantinya akan dibebaskan dan dirawat dalam penangkaran yang layak dan ramah bagi hidup mereka.
(BACA JUGA : Wanita Ini Melawan Penyakit Komplikasi dengan Menjadi Ibu 80 Kucing Jalanan )
4. Penduduk China tidak setuju dengan peternakan empedu beruang
Sebuah survey oleh animalasia pada tahun 2011 lalu di China menunjukkan bahwa 87% orang China tidak setuju dengan praktik kejam ekstraksi empedu beruang.
Komunitas medis juga telah berhenti meresepkan empedu beruang sebagai obat dan ribuan apotek baru-baru ini juga berjanji untuk tidak lagi menjual empedu beruang.
Dengan permintaan yang rendah, diharapkan para pelaku industri kejam ini juga akan berhenti melakukan peternakan empedu beruang.
Tahun 2014, pemilik peternakan empedu beruang Nanning telah memutuskan akan berhenti beroperasi dan meminta animalsasia untuk mengambil alih tempat usahanya untuk dijadikan suaka penangkaran beruang madu.
Sementara Kai Bao, salah satu tengkulak empedu beruang terbesar di China juga berjanji untuk melakukan riset mendalam untuk membuat obat alternatif yang memiliki fungsi sama dengan empedu beruang agar pemrintaan pasar terhadap empedu beruang akan berkurang drastis.
Praktik kejam ini memang tidak layak lagi untuk dilanjutkan.
Selain tersiksa secara fisik, para beruang ini juga tersiksa secara psikologis.
Semoga masyarakat dunia makin peduli dengan kesejahteraan beruang-beruang ini dan berhenti melakukan eksploitasi tidak wajar pada beruang.
(BACA JUGA : Bikin Haru! Pemuda Ini Rela Tinggalkan ITB Demi Merawat 9 Adiknya di Kampung Halaman )
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR