Intisari-Online.com - Kepolisian Metropolitan London, Inggris. mengumumkan rencana untuk menggunakan AI guna memindai gambar penganiayaan dan kejahatan seksual terhadap anak dalam perangkat elektronik.
Dilansir dari IFL Science, mereka mengatakan teknologi ini harus siap digunakan dalam dua atau tiga tahun mendatang.
Sejauh ini kekurangan yang masih dimiliki AI hanya satu, perangkat lunak tersebut tak dapat membedakan lanskap gurun pasir dan foto telanjang.
Agaknya, itu karena keduanya memiliki warna yang serupa.
Proyek ini sudah menggunakan perangkat lunak pengenal gambar kasar.
Baca Juga: Lydia Guevara, Cucu Perempuan Che Guevara Dukung Aksi Solidaritas Palestina
Mark Stokes, kepala polisi Forensik digital dan elektronik Metropolitan Police, kepadaThe Telegraph mengatakan bahwa perangkat lunak tersebut mampu memahami bentuk aktivitas kriminal tertentu seperti senjata api, obat-obatan terlarang, dan uang.
Namun perangkat tersebut sangat sulit mengidentifikasi gambar dan video porno.
Walhasil, pada 2016 lalu, kepolisian setempat mesti melakukan pencarian manual lewat 53 ribu perangkat elektronik untuk sebuah bukti yang bisa memberatkan seorang pelaku kejahatan.
Baca Juga: Tanpa Sadar, Ternyata Kita Sering Menyebut Nama Dewa-Dewa Pagan Tiap Hari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR