Intisari-Online.com – Sebetulnya seberapa sering seseorang harus mengganti handuk?
Dan seberapa sering juga seseorang harus mengganti pemakaian benda-benda lain yang bersentuhan dengan kulit seperti kain seprai, sapu tangan, dan masker?
Inilah jawabannya.
(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Menurut dr. Gloria Novelita, SpKK, Spesialis Kulit dan Kelamin di Beyoutiful Aesthetic Clinic, Jakarta, saat mengeringkan tubuh seusai mandi, handuk menjadi lembap. Sel kulit mati juga terangkat dan menempel di serat kain handuk.
“Jika tubuh dilap dan semakin kuat menggunakan handuk, semakin banyak pula sel kulit mati yang terseka.”
Kondisi seperti ini menjadi tempat yang baik bagi kuman untuk hidup.
Oleh karena itu, setelah dipakai untuk mengeringkan tubuh, handuk sebaiknya dijemur di tempat yang terkena sinar matahari.
Diharapkan spora jamur, bakteri, virus atau parasit yang mungkin hidup di handuk akan mati saat terkena sinar matahari.
Selain itu, handuk juga sebaiknya diganti seminggu sekali.
Kalau ada anggota keluarga yang memiliki kulit tubuh sensitif, sebaiknya diberikan handuk dengan serat-serat yang halus.
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Mentari Desiani Pramudita |
KOMENTAR